International Coffee Day, Tingkatkan Produktivitas dan Kualitas Kopi Indonesia Berkelanjutan

udin abay | Sabtu, 01 Oktober 2022 , 18:58:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pada webinar International Coffee Day, Seruput Kopi Bareng 3 Menteri, dengan tema "Membangun Ekosistem Kopi Berkelanjutan Untuk Memakmurkan Semua Pemangku Kepentingan", Sabtu, 1 Oktober 2022 yang diselenggarakan Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) mengatakan, kopi telah menjadi penunjang budaya bagi masyarakat Indonesia. 

Mentan juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menanam kopi lebih banyak lagi, bahkan secara masif. "Mari kita tanam kopi lebih banyak lagi, karena daya simpannya yang baik dan telah memiliki pasar yang jelas", ujarnya.

Sementara itu, Menteri BUMN, Erik Thohir, mengatakan Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbaik di dunia, karena kondisi alamnya. Gunung berapi yang sangat banyak menyuburkan tanah Indonesia, dan menciptakan cita rasa kopi yang berbeda-beda. 

Dirinya menegaskan, Kementerian BUMN menginisiasi dan menunjuk Holding PTPN untuk memimpin
pembentukan Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang melibatkan seluruh stakeholders untuk menjawab tantangan hulu-hilir komoditas kopi tanah air dengan strategi yang holistik.

Menteri Perdangan, Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan juga berharap, Dekopi dapat menjadi jembatan strategis yang akan menghubungkan petani kopi dengan dunia usaha. Ia kembali berharap, kopi dapat menjadi komoditas unggulan Indonesia yang makin terkenal di dunia internasional. Terlebih kini kopi telah menjadi minuman yang bisa dinikmati dari rumah, warung hingga kafe modern.

Ketua Umum Dekopi, Rusman Heriawan, mengungkapkan produksi dan produktivitas kopi, perlu ditingkatkan agar Indonesia menjadi eksportir kopi dunia yang diperhitungkan. Peningkatan produksi dan produktivitas serta kesejahteraan para petani juga harus terus ditingkatkan. 

Rusman mengatakan, menyambut Hari Kopi Internasional atau International Coffee Day ini, saya mengajak untuk bersama-sama meningkatkan dan menjaga kualitas dan cita rasa kopi, karena cita rasa bersifat sensitif yang berhubungan dengan pasar. "Utamakan pula kerjasama, saling dukung dan kolaborasi antar penggiat kopi untuk penuhi pasar dunia dengan ritme yang merdu", tambahnya.

Hendratmojo Bagus H., Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, menyatakan usaha peningkatan produktivitas kop, agati tidak hanya andalkan sumber APBN, namun semua potensi harus dimanfaatkan, dan disitulah peran APBD sangat besar. "Diketahui bersama, bahwa pertumbuhan konsumsi lebih cepat dari pertmbuhan produksi", katanya.

Rachmat Pambudy, Ketua Dewan Pembina Dekopi, mengutarakan berbagai peran kopi dalam ekonomi, antara lain untuk petani da keularga sebagai sumber pendapatan, sebagai kepentingan konsumsi harian masyarakat (konsumen), lingkungan, sumber devisa, branding identity Indonesia, pembuka lapangan kerja, dan sebagai budaya Indonesia. 

Peneliti Senior, Pusat Penelitian Koka, Surip Mawardi, Peneliti Senior Puslit Koka, juga mengungkapkan akan menyampaikan dan memberikan informasi tentang perkembangan aplikasi sistem perlindungan Indikasi Geografis (IG) di Indonesia, khususnya pada komoditas kopi. Menurutnya, IG mempunyai peran dalam pembangunan ekonomi Indonesia, seperti mengembangkan UMKM, dan membuka pasar dunia.

Begawan Perkebunan Indonesia, Soedjai Kartasasmita, mengutarakan bahwa ada perhatian kopi dari sisi lain, seperti manfaat kopi bagi kesehatan, tendensi produksi kopi yang makin berkurang, branding kopi sesuai daerah asal, serta tingkatkan pertumbuhan kopi organik. Sementara, MA Ghani, dari PTPN 3, menjelaskan menurut ICO tahun 2021, potensi pengembangan kopi Indonesia sangat terbuka lebar dengan adanya permintaan yang terus meningkat baik domestik maupun global  dalam 10 tahun terakhir. NS