Jagung "Unyil" Lebih Mahal dari Jagung Hibrida

udin abay | Kamis, 17 Mei 2018 , 18:27:00 WIB

Swadayaonline.com - Bagi sebagian besar penduduk Indonesia makanan pokok mereka adalah beras. Tetapi beberapa daerah di Indonesia, seperti Madura, jagung merupakan makanan pokok yang diutamakan. Meski berbeda dari beras, kandungan gizi serta nutrisi yang dimiliki jagung tak kalah dari beras. Tak hanya unggul dengan rasanya yang lebih gurih daripada nasi, jagung juga menimbulkan rasa kenyang yang sama seperti nasi, serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, saat ini pemerintah sedang gencar meningkatkan produksi jagung. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga untuk memenuhi pasar dunia (ekspor). Disisi lain, kebutuhan pakan ternak dari jagung juga menjadi kebutuhan mendesak bagi petani. Oleh sebab itu, petani diharapkan tidak hanya menanam jagung untuk kebutuhan ekspor tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya pakan ternak. 

Hal ini sesuai dengan amanah Nawacita, yang dituangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengurangi  impor pakan ternak. Target ini dikejar lewat upaya khusus penambahan luas areal penanaman jagung di lahan khusus dan kerja sama penyerapan dan pembelian hasil panen jagung oleh pabrik pakan.

Jagung untuk pakan ternak (ayam) sudah terbukti dapat meningkatkan berat, sehingga dapat memenuhi kecukupan akan ketersediaan daging. 

Sebagai pakan ternak, jagung merupakan komponen terbesar yang dibutuhkan oleh pabrik pakan skala besar, peternak ayam mandiri (self mixing) dan pabrik pakan skala kecil/menengah (termasuk pabrik pakan milik koperasi susu). Dengan populasi unggas yang semakin meningkat, maka kebutuhan jagung juga meningkat. 

Saat ini penggunaan jagung sebagai pakan ternak sudah mencapai 50% dari kebutuhan. Jagung dimanfaatkan sebagai sumber energi karena jagung memiliki kandungan protein sebesar 8,5% sehingga memudahkan hewan ternak untuk mencerna patinya. Jagung pun memiliki kandungan 3,5% lemak, kadar asam lemak linoleat dalam lemak jagung amat tinggi. Di samping itu, jagung memiliki kandungan serat kasar yng relatif rendah menjadikan cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan ayam. 

Hal ini menjadi peluang yg di tangkap oleh Kelompok Tani Margo Utomo Desa Kalikayen Kecamatan  Ungaran Timur Kabupaten Semarang Jawa Tengah untuk mengembangkan budidaya jagung unyil. Jagung Unyil, saat ini menjadi primadona kalangan petani, hal ini dikarenakan cara budidayanya mudah dan hasilnya juga bagus dibandingkan jagung jenis hibrida. Varitas jagung unyil ditanam warga sejak turun- temurun. Dijelaskan oleh  Penyuluh Pertanian Desa Kalikayen Kecamatan  Ungaran Timur, Khoirul Fatah A. Asyhari “beberapa petani senang membudidayakan jenis jagung Unyil karena beberapa hal, selain perawatan dan pasca panen lebih mudah juga karena umur tanaman relatif lebih singkat dan yang paling menarik bagi petani harga lebih tinggi dibandingkan jagung pada umumnya”.

Jagung Unyil di Kelompok Tani Margo Utomo ditanam di lahan sawah tadah hujan seluas kurang lebih 20 Ha. Rojianto, salah seorang petani dari Kelompok Tani Margo Utomo menyatakan, tanpa olah tanah petani mendapatkan banyak keuntungan, selain menghemat biaya juga menyingkat waktu budidaya serta mengurangi kerusakan tanah.Untuk mengoptimalkan lahan, pematang sawah pun ditanai jagung unyil. Disisi lain, perawatan tanaman jagung unyil sangat mudah. Ibaratnya, begitu ditanam maka biji akan tumbuh dengan subur. Untuk pemupukan, petani biasanya menggunakan pupuk kandang. Sementara untuk benih jagung unyil, biasanya didapat dengan mengeringkan hasil panen sebelumnya. Penyimpanan juga tidak ribet, ”biji jagung cukup dimasukkan karung dan disimpan di tempat kering”, tambah Rojianto.

Jagung unyil memiliki biji yang lebih bernas dibandingkan jagung hibrida. Tak hanya itu saja, harga biji jagung juga lebih mahal mencapai Rp 4.500-Rp 5.000/ kg. Sedangkan harga jagung hibrida berkisar Rp 3.000-Rp 3.500/kg. Melihat peluang pasar yang ada dan kesuksesan Kelompok Tani Margo Utomo Desa Kalikayen Kecamatan  Ungaran Timur Kabupaten Semarang Jawa Tengah dalam mengembangkan budidaya jagung, diharapkan daerah atau provinsi lain yang memiliki potensi jagung dapat mengikutinya. Sehingga program Nasional Upsus Pajale dapat terwujud. SY/NL