BOC Volume 207, Naga Merah P4S Pucangsari Menembus Ekspor

udin abay | Jum'at, 18 November 2022 , 21:56:00 WIB

Swadayaonline.com - Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) telah mengembangkan pelatihan berbasis e-Learning salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Bertani on Cloud (BOC) yang bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan di wilayah kerja masing-masing.

Sampai saat ini, Bertani on Cloud (BOC) telah mencapai volume ke 207. Pada 17 November 2022, penyelenggara BOC volume 207 adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Pucangsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Tema yang diusung adalah “Naga Merah P4S Pucangsari Menembus Ekspor”. Materi BOC ini menyajikan kiat-kiat pelaku usaha P4S Pucangsari mengelola usaha buah naga sampai rahasia pemasarannya bisa menembus pangsa ekspor.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong petani-petani muda untuk bergairah dan memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai. Tidak hanya itu, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan didukung oleh jajaran pemerintah.

Menurut SYL, upaya memajukan komoditas pertanian hingga menghasilkan produk kualitas ekspor yang bagus memerlukan keterlibatan lintas kementerian. 

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengawali BOC volume 207 dengan memberikan arahan  pentingnya para petani, khususnya petani milenial untuk mengembangkan usahanya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat bersaing di pasaran dunia. 

“P4S dalam mengembangkan dan meningkatkan usahanya perlu adanya bimbingan dari dinas terkait, terutama Dinas Pertanian dan BBPP Ketindan selaku pembina P4S Jawa Timur,” ujar Dedi Nursyamsi. 

Rukiyan, Ketua P4S Pucangcari, menyampaikan tentang pentingnya penerapan budidaya sesuai SOP GAP (Good Agricultural Practices), sehingga kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar ekspor. 

Selain Rukiyan sebagai pemateri utama, BOC kali ini juga menghadirkan Dwi Yunanto, Komisaris PT. Barelang Riau Jaya. Ia mengatakan perlunya peranan transportasi yang terstandar dan terstruktur dalam pelaksanaan ekspor produk pertanian. 

“Terdapat ketentuan ketentuan umum dan standart produk pertanian dalam menembus pasaran ekspor,” tambah Pekik Warnendya, Direktur Ekspor PT. Nusa Fresh Indonesia.

BOC volume 207 diikuti oleh petani, penyuluh  dan semua insan pertanian di seluruh Indonesia. Peserta BOC kali ini sangat antusias dibuktikan dengan banyaknya peserta dan pertanyaan baik lewat chat zoom meeting maupun secara langsung. 

Salah satu peserta dari Kota Medan Provinsi Sumatera Utara mengemukakan ingin bekerjasama dengan pihak-pihak yang menangani ekspor karena produk pertaniannya melimpah tetapi belum dapat menembus pasaran ekspor.  AGS/YNI