Tingkatkan Harga, Agro Industri Teh Nasional Harus Masuk Era 4.0 yang Lebih Modern

udin abay | Sabtu, 03 Desember 2022 , 11:41:00 WIB

Swadayaonline.com - Potensi pasar teh dalam negeri masih sangat bagus, karena populasinya masih sangat besar. Dalam jabgka panjang, harga masih bisa naik bila kualitasnya lebih ditingkatkan. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Dewan Teh Indonesia, Rachmad Gunadi pada diskusi Sosialisasi Rekomendasi Dewan Teh Indonesia 2022 dan Rencana Tindak Lanjut 2023 “Menuju Industri Teh Indonesia yang Berkelanjutan” di Kampus Kementerian Perranian. (2/12).

Gunadi mengatakan apapun kebijakan yang dibuat harus berujuk pada ekonomi negara. Begitu pemasaran itu bagus ada referensi harga yang bagus maka produsen dihulu bersemangat berinovasi secara lebih intensif. "Ini akan mendorong industri perteh an nasional. Jadi tata niaga dan referensi harga, menjadi barometer kemajuan teh nasional", tambahnya. 

Gunadi mengungkapkan, perkebunan teh masih jauh dari kata modern dalam pengelolaannya. Industri teh harus masuk ke wilayah mekanisasisai, karena industri lain sudah menggunakan industri 4.0. “Jadi midset agro industri teh harus kita tata ulang, kita ini butuh patnership untuk riset dan pasar lokal komiditi teh. kemudian manfaatkan potensi pasar lokal. Kita harus tibngkatkan konsumsi teh lebih dari 400 gram/kapita/tahun, dan peluang tersebut ada di kaum milenkal yang mempunyai cara penyajian yang berbeda dan menarik," ujarnya.

Senior Executive Vice President of PT Bio Industri Nusantara, and Chairman of Indonesian Tea Association, Dede Kusdiman mengatakan, beberapa kebijakan yang dibahas selama 5 bulan yaitu kebijakan harga tata niaga, kebijakan investasi, riset dan development dan rumusan kelembagaan adalah solusi untuk memecahkan permasalahan dalam bisnis teh. "Masalah utamanya adalah harga pupuk yang naik, secara signifikan dan perubahan iklim dan itu harus dipecahkan bersama", tegasnya. DN