Jaring Kerjasama Internasional, Politeknik Enjiniring Kementan Gandeng Delegasi Australia

udin abay | Senin, 05 Desember 2022 , 11:36:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam rangka membangun kerjasama internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) menerima kunjungan Delegasi Kedutaan Australia. Hal tersebut sebagaimana menindaklanjuti pelaksanaan the First Indonesia-Australia Working Group on Agriculture Cooperation, khususnya terkait dengan vocational training/vocational education. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan pentingnya membangun institusi pendidikan vokasi yang berkualitas. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai SDM vokasi yang unggul dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Transformasi pendidikan di sektor pertanian belumlah maksimal apabila hanya menyangkut kelembagaan. Sehingga ada empat faktor yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi seperti pengembangan keterampilan yang menyatuhkan intektual sistem dengan manajemen praktis," katanya.

Empat faktor itu, kata Mentan, menjadi penentu keberhasilan pendidikan vokasi yang pertama adalah karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh. Kedua, kompetensi maka Polbangtan dan PEPI harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama dengan orang lain.

Ketiga, memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan.

“Faktor keempat adalah berfikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” tutur Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan PEPI memiliki peluang  besar untuk menjadi pendidikan vokasi bertaraf internasional sebab semua gedung PEPI sudah bertaraf internasional, baik sarana maupun prasarananya. 

Hal tersebut sesuai dengan visi misinya yaitu menjadikan PEPI sebagai politeknik enjiniring bertaraf internasional. 
"Kampus PEPI sudah dilengkapi laboratorium, bengkel, dan sudah banyak karya mahasiswa yang dimanfaatkan di dunia pertanian" ujar Dedi. 

"Kehadiran PEPI untuk menyongsong pertanian yang maju, mandiri dan modern serta menghasilkan lulusan handal yang siap kerja maupun wirausaha pertanian dari hulu sampai hilir" tegas Dedi.

Delegasi Australia yang dipimpin oleh oleh Chris Tinning menggungkapkan kunjungan ke PEPI dilakukan untuk melihat secara langsung penyelenggaraan pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian Indonesia. “Hasil diskusi yang telah dilakukan akan menjadi masukan agar dapat dikoordinasikan dengan institusi/lembaga Australia yang sesuai untuk dikerjasamakan bersama PEPI dengan area kerja sama antara lain vocational training and research area, climate smart agriculture, precision farming”,ujar Chris. 

Disisi lain kolaborasi tersebut dapat diperluas dengan beberapa program lain diantaranya beasiswa Australia Award yang memberikan pendidikan lanjutan S2 maupun student exchange antara Indonesia – Australia
Direktur PEPI, Muharfiza mengatakan kerjasama ini akan sangat potensial. Dirinya meyakini PEPI sebagai pendidikan vokasi yang sedang berkembang akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertanian kedepan.

"Mahasiswa kami diantaranya telah menghasilkan beberapa modifikasi alat mesin pertanian, dan smart irigation PEPI"ujarnya. 

Terdapat ketertarikan sendiri terhadap salah satu Program Studi di PEPI, yaitu Program Studi Tata Air Pertanian. Tentunya hal ini memiliki potensi untuk pengembangan smart irigation sebab Australia memiliki keahlian dan pengalaman dalam mengelola sumber daya air yang terbatas. Sebagaimana diketahui bahwa mayoritas wilayah Australia mengalami kesulitan air. Perlu dilakukan penjajagan lebih lanjut terutama pengelolaan sumber daya air dalam mengembangkan komoditi yang menjadi fokus di Indonesia misalnya padi, jagung maupun kedelai.
Sementara di Australia komoditasnya antara lain adalah gandum, sorgum, tebu, dan canola. PEPI