Gapoktan Sumberejo Kota Batu, Angkat Nilai Tambah Cabai Jadi Produk Unggulan

udin abay | Sabtu, 10 Desember 2022 , 19:28:00 WIB

Swadayaonline.com - Komoditas pertanian seperti cabai, bawang putih, bawang merah dan rempah lainnya, selama ini sering menjadi pemicu inflasi di Indonesia menjelang peringatan hari-hari besar seperti hari raya, perayaan tahun baru, dan lainnya. Apalagi ketika panen raya tiba. Diperlukan adanya penanganan khusus dalam mengelola komoditas cabai, dimana komoditas cabai perlu perlakuan awal agar cabai tidak cepat mengalami kebusukan maupun kerusakan pasca panen.

Menteri Pertanian Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens, diantaranya yaitu beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng. Semua komoditas di atas diharapkan dalam penanganan dan pengelolaan yang baik, rendah pestisida dan berkualitas serta telah dimaksimalkan dengan menggunakan alat dan mesin  pertanian (alsintan) agar efisiensi dan efektifitasnya lebih baik.

"Pertanian tidak hanya budidaya padi menjadi beras. Bukan cuma singkong, jagung, kopi. Petani harus lihai bermain dari pasca panen sampai off farm-nya," kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga menuturkan bahwa, “Sektor off farm atau pengolahan hasil pertanian disamping dapat meningkatkan nilai tambah, juga nilai jual sehingga pendapatan meningkat,” kata Dedi.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian dan Kepala Badan PPSDMP, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumberejo Bangkit di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu menyelenggarakan bimbingan teknis pengolahan hasil cabai merah. Kegiatan terselenggara berkat tangan dingin Kepala Desa (Kades) Sumberejo, Riyanto.

Bimtek diikuti oleh 30 peserta yang sebagian besar petani hortikultura dan dilaksanakan di Aula Balai Desa Sumberejo. Menurut Riyanto selaku Kades Sumberejo, tujuan dilaksanakan bimtek adalah sebagai media dalam peningkatan kapasitas dan keterampilan anggota Gapoktan Sumberejo Bangkit sekaligus sebagai hilirisasi para petani komoditas cabai merah di wilayah Desa Sumberejo.

Sebagai narasumber pada kegiatan bimtek, Rivana Agustin, widyaiswara dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, mengatakan bahwa, “Kegiatan bimtek ini sangat tepat sekali karena sesuai dengan wilayah spesifik komoditas cabai, dimana cabai sendiri menjadi komoditas utama dalam program Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada produk hortikultura. Dan perlunya penanganan yang tepat guna dalam menangani cabai saat panen raya, salah satunya adalah dengan melakukan diversifikasi komoditas cabai menjadi produk unggulan Desa Sumberejo”.

Cabai mengandung beragam senyawa yang berperan sebagai antioksidan, seperti capsaicin, karotenoid, violaxanthin, dan lutein. Selain itu  mengandung vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, dan kalium. Dengan adanya kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, maka cabai merah dapat diolah menjadi keripik cabai, abon cabai, cabai kering, bubuk cabai, manisan cabai bahkan bisa diolah menjadi minyak cabai. Pembuatan berbagai olahan cabai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya simpan cabai, sehingga bisa mengatasi produksi cabai yang melimpah. RVN/YNI