Sidoarjo Tingkatkan Kemandirian Pangan Melalui Pemanfaatan Pekarangan

udin abay | Minggu, 25 Desember 2022 , 19:52:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Desa Siwalanpanji di Kecamatan Buduran melaksanakan bimbingan teknis pemanfaatan pekarangan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada 23-24 Desember 2022.

Kegiatan yang diikuti oleh 60 orang peserta ini bertujuan untuk menjalankan dan melaksanakan prinsip Ketahanan Pangan (food security) yang telah menjadi isu global selama dua dekade ini termasuk di Indonesia. Sesuai dengan  Undang-undang No 7 tahun 1996 tentang Pangan disebutkan bahwa “ketahanan pangan adalah kondisi  terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan 

yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau”. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, menekankan pentingnya mewujudkan ketahanan pangan salah satunya melalui diversifikasi pangan atau seperti sekarang yang sedang digaungkan kembali yakni Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Mentan juga berpesan agar kegiatan P2L perlu terus ditingkatkan sebagai upaya pemenuhan pangan di tingkat keluarga. P2L tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi produksi pangan dari pekarangan bisa menambah pendapatan keluarga.

 "Program pekarangan pangan lestari ini sangat bagus, tingkatkan agar tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjadi sumber pendapatan sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, selalu memberikan motivasi kepada para penyuluh untuk mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan. Ia mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan dalam memanfaatkan lahan pekarangan, salah satunya melalui budidaya sayuran. 

“Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga dapat dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia maupun yang dapat disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan yang dikelola oleh rumah tangga masing-masing dengan dukungan penuh dari pemangku kepentingan,” ujar Dedi.

Beberapa faktor kunci yang perlu  dicermati sebagai simpul kritis untuk keberhasilan dan keberlanjutan secara lestari dari pengembangan pemanfaatan pekarangan  ini  adalah, pertama, para petugas lapangan setempat dan ketua kelompok sejak awal harus dilibatkan secara aktif mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Diharapkan keterlibatan ini akan memudahkan proses keberlanjutan dan kemandiriannya.  Kedua, ketersediaan benih/bibit,  penanganan pascapanen dan pengolahan, serta pasar bagi produk yang dihasilkan.

Dalam arahannya, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, Sumardi Noor, menyampaikan, bahwa perwujudan ketahanan pangan perlu  memperhatikan sistem hierarki mulai dari tingkat global, nasional, regional,  wilayah, rumah tangga dan individu. Lebih jauh,  menyebutkan bahwa tersedianya pangan yang cukup secara nasional maupun wilayah merupakan syarat keharusan dari terwujudnya ketahanan pangan nasional, namun itu  saja  tidak cukup, syarat kecukupan yang  harus dipenuhi adalah terpenuhinya kebutuhan pangan di tingkat rumah tangga / individu.    

Sementara itu, Kepala Desa Siwalanpanji, Achmad Koiron, menyampaikan dalam sambutannya bahwa, “Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari masing-masing RT dan RW di Desa Siwalanpanji. Dan dengan diadakan bimtek ini semoga ada perubahan mindset masyarakat kami, agar mau berubah dan bergerak melakukan pemanfaatan pekarangan.”

Ia menambahkan, melalui gerakan secara massif di semua wilayah/kawasan desanya, dengan pengembangan komoditas sesuai potensi spesifik lokal, bukan tidak mungkin bahwa pengembangan pemanfaatan pekarangan merupakan salah satu solusi untuk mewujudkan dan memantapkan ketahanan pangan rumah  tangga di Siwalanpanji.  TBN/YNI