Kabupaten Malang Manfaatkan Nilai Tambah Ubi Jalar Menjadi Olahan Brownies dan Mie Cassava

udin abay | Jum'at, 30 Desember 2022 , 21:21:00 WIB

Swadayaonline.com - Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan gizi rumah tangga yang dihasilkan dari ketersediaan pangan yang cukup, mulai dari jumlah maupun mutunya tetap aman, merata, dan mudah dijangkau. Pemerintah telah memasukkan program ketahanan pangan dalam Agenda Pembangunan Nasional ditahun 2022-2024 dengan mengutamakan program peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan.

Menanggapi program ketahanan pangan naisonal yang telah direalisasikan oleh pemerintah, dan lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian masih menjadi fokus dalam pendampingan kawasan sentra produksi pangan Kabupaten Malang, maka diperlukan pendampingan yang mengarah pada penguatan SDM pada UMKM.

SDM unggul itu, menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang bisa mendukung pengembangan pertanian.

“Oleh karena itu, Kementan memaksimalkan program-program pemberdayaan petani. Karena dengan cara itu, kapasitas dan pengetahuan SDM bisa kita tingkatkan,” ujarnya.

Dalam arahannya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan, ada tiga faktor pengungkit produktivitas pertanian. Pertama, inovasi teknologi dan sarana prasarana. Kedua, aturan perundangan mulai dari Pemerintah Pusat sampai daerah. Dan ketiga, peran dari SDM pertanian.

“Dari tiga faktor itu, SDM pertanian memberikan konrtribusi yang sangat besar yaitu 50% terhadap peningkatan produktivitas. Berarti SDM pertanian harus mampu mengimplementasikan inovasi teknologi”, tegasnya.

Sebagai institusi yang berhubungan langsung dengan kualitas pertanian maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang telah menindaklanjuti kebijakan program dari Kementerian Pertanian tersebut melalui berbagai pelatihan dan penyuluhan untuk menyiapkan agar SDM pertanian memenuhi syarat membantu dan mendorong peningkatan produktivitas dan produksi yang menjadi target pemerintah.

Hal ini diterjemahkan oleh unit pelaksana teknis di lapangan seperti Dinas TPHP Kabupaten Malang dalam menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Umbi-umbian di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Kegiatan bimtek diikuti oleh para UMKM di wilayah Kecamatan Jabung Kabupaten Malang dengan jumlah 20 peserta. Para peserta sangat berharap komoditas ubi kayu dan ubi jalar dapat menjadi produk unggulan dalam bisnisnya.  

Harapan dari aktivitas yang terpadu dan tersinergi tersebut adalah lebih mempercepat dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang menjadi program unggulan Kementan untuk Indonesia sejahtera.

Spesifik lokal umbi-umbian yang dipilih unggulan di daerah Jabung. Selain itu umbi-umbian mengandung sumber karbohidrat yang cukup potensial, sehingga dalam hal ini sering dijadikan sebagai pengganti nasi. Diversifikasi produk pangan sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan adanya pengolahan ubi kayu dan ubi jalar menjadi produk jadi seperti brownies dan mie. Proses pembuatan brownies dan mie dilakukan pada kegiatan Bimtek ini, dimana tujuannya adalah sebagai media dalam peningkatan kapasitas dan keterampilan para UMKM sekaligus sebagai hilirisasi pada komoditas ubi kayu dan ubi jalar di wilayah Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. RVA/YNI