Sistem Fertigasi Tingkatkan Pendapatan Petani Lahan Kering Dalam Berbudidaya Cabai

udin abay | Sabtu, 31 Desember 2022 , 21:04:00 WIB

Swadayaonline.com - Masyarakat tani yang berdomisili dilahan kering, dalam berbudidaya selalu tergantung pada air hujan. Saat musim kemarau lahan tidak pernah ditanami dengan istilah diberokan. Dengan kondisi tersebut, pengelolaan lahan menjadi kurang efektif dan efisien karena satu musim penuh lahan tidak tertanami. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, saat ini sudah ada teknologi baru yaitu penanaman dengan system fertigasi atau dikenal dengan penanaman dengan sistem kapiler.

Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha keras mewujudkan kedaulatan pangan melalui berbagai program strategis. Untuk mewujudkannya diperlukan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan mengupayakan peningkatan  kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang didukung program strategis

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blitar bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT dibawah BPPSDMP, menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Cabai Merah Sistem Kapiler. Pelatihan ini intinya meningkatkan pengetahuan untuk petani lahan kering dalam berbudidaya cabai dengan sistem kapiler sehingga para petani dapat mengefisienkan air dalam berbudidaya cabai.

Salah satu budidaya yang dapat menghemat air yaitu berbudidaya cabai dengan menggunakan sistem fertigasi sumbu dan tetes. Dengan fertigasi sumbu dan tetes, penggunaan air dalam budidaya cabai dapat diefisienkan semaksimal mungkin karena hanya tanamannya saja yang diberi air.

Budidaya cabai dengan sistem fertigasi sumbu sangat mudah dilakukan dan peralatan yang diperlukan sangat sederhana. Dalam pelatihan ini dipraktekkan membuat sistem fertigasi sumbu, dan semua peserta petani mampu membuatnya. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu paralon atau bamboo, alat pelubangnya, polybag, botol bekas aqua yang ada tutupnya, sumbu, tendon air (kaleng bekas/tong), karter/gunting, nutrisi untuk cabe, media tanam dan bibit cabai.

Sedangkan pengembangan SDM Pertanian diarahkan  pada peningkatan pengetahuan,  keterampilan dan sikap untuk membentuk kepribadian yang mandiri bagi SDM pertanian, khususnya  petani. Selain itu, memotivasi agar petani mampu meningkatkan kapasitas individu demi kemajuan usaha taninya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, sering menyampaikan di berbagai kesempatan pentingnya peningkatan SDM. "Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian," ujar Dedi. SRJ/YNI