Kementan Kenalkan Berbagai Produk Olahan Inovatif kepada Generasi Z

udin abay | Jum'at, 20 Januari 2023 , 17:06:00 WIB

Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang memiliki enam Standar Pelayanan Publik. Satu diantaranya merupakan kerja sama kunjungan.

Swadayaonline.com - Selasa (17/01/2023) sedikitnya 104 peserta didik didampingi 12 orang guru Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal, Cibinong, Kabupaten Bogor, menyambangi BBPP Lembang. Kali ini BBPP Lembang dipercaya sebagai destinasi kegiatan observasi lapangan bagi para siswa.

Kedatangan rombongan disambut Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dan Sub Koordinator Program dan Kerja Sama, Achmad Handyoko. Turut hadir Kepala Madrasah, Muhammad Yusuf. Ia menyampaikan tujuan kegiatan kali ini ialah untuk mengenal berbagai komoditas dan produk olahan yang ada di Inkubator Usaha Tani (IUT) BBPP Lembang.

Ajat mendukung penuh semangat peserta didik yang ingin belajar dengan melakukan praktik membuat produk olahan di laboratorium pengolahan hasil pertanian. “Kami sebagai salah satu UPT di Jawa Barat memiliki berbagai komoditas dan produk IUT yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran bagi aparatur dan non-aparatur,” pungkasnya.

Peserta kemudian beranjak menuju lahan dan laboratorium. Dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok akan melakukan praktik membuat olahan dan berkeliling lahan IUT.

Kelompok pertama belajar membuat sistick sayuran dari wortel atau yang diberi nama “sister say”. Saptoningsih dan Estu Hariyani, Widyaiswara spesialisasi Pengolahan Hasil bersama tim laboratorium memandu praktik dengan metode demonstrasi. Peserta juga berkesempatan membuat sendiri dan mencicipi sistik yang sudah matang.

Es krim jagung menjadi produk olahan yang dibuat oleh kelompok kedua. Dengan bahan sederhana seperti jagung, susu kental manis, dan susu cair, dan tepung maizena, siswa nampak senang dan bersemangat membuatnya. Melalui metode ini diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan berbagai komoditas pertanian dengan kreatif dan memberikan nilai tambah produk tersebut.

Tim IUT juga memperkaya pengalaman peserta dengan mengajak berkeliling lahan dan screen house, mulai dari screen tanaman hias, screen tomat beef dengan metode irigasi tetes, dan screen kentang dengan sistem aeroponik.

Terakhir, kelompok ketiga praktik membuat selai wornas atau wortel nanas. Perpaduan nanas dan wortel menjadikan selai ini lebih segar untuk dinikmati bersama sepotong roti tawar. Tentu ini menjadi inovasi produk pertanian bernilai jual sebagai ide agribisnis, khususnya bagi petani milenial.

Melalui laboratorium pengolahan hasil, BBPP Lembang telah mencetak produk olahan sebagai alternatif pemanfaatan komoditas pertanian. Selain ketiga olahan, produk lain yang dihasilkan laboratorium pengolahan hasil BBPP Lembang adalah manisan tomat, abon cabai, cabai blok, selai stroberi, teh daun kelor, dan lainnya. Seluruh produk olahan dibuat dengan bahan dasar yang ada di IUT BBPP Lembang. Untuk mengedukasi konsumen, pada masing-masing produk terlampir QR Code yang memuat informasi komposisi dan cara pembuatan.

Ditemui di penghujung kegiatan, Hanifah, salah satu perwakilan peserta kelas 8.2, menceritakan pengalamannya berkunjung di BBPP Lembang. “Saya dan teman-teman telah berkeliling area BBPP Lembang. Di screen tanaman hias kami melihat koleksi kaktus dan sukulen,” paparnya. Di laboratorium, lanjutnya, Ia membuat sistick sayuran yang lezat dan bergizi. Cara pembuatannya juga tergolong mudah dan murah.

Kementerian Pertanian terus mendukung pertumbuhan petani milenial sebagai generasi penerus. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di setiap kesempatan, menyatakan pentingnya SDM pertanian sebagai upaya optimalisasi sektor pertanian. “Bicara pertanian adalah bicara sumber daya yang pasti, sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan menjanjikan,” pungkasnya.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, turut menyatakan hal senada. Menurutnya, untuk menjawab berbagai tantangan sektor pertanian, diperlukan kualitas dan kuantitas SDM pertanian yang mumpuni. Oleh sebab itu, melalui berbagai lini, Kementan melalui BPPSDMP terus bersinergi mendukung peningkatan SDM pertanian, baik petani, penyuluh, dan insan pertanian lainnya. DRY/YKO