From Zero to Hero Petani Milenial Kota Pasuruan Ciptakan Kemandirian Pangan

udin abay | Minggu, 29 Januari 2023 , 20:23:00 WIB

Swadayaonline.com - Berawal dari keprihatinan beberapa pemuda setempat yang sering dianggap berkelakuan negatif oleh masyarakat sekitar, faktanya tidak semua pemuda melakukan hal negatif seperti anggapan masyarakat. Moch. Faizin Afdila seorang pemuda dari Kota Pasuruan bersama teman-temannya menjawab tuduhan negatif dengan karya nyata melalui kegiatan positif  yang berfokus di bidang pertanian. Dengan dibentuknya Kelompok Pemuda Tani “Berkah Mandiri”. Pembentukan kelompok tersebut didampingi dan didukung oleh Ketua RT/RW, Kepala Kelurahan serta Penyuluh Pertanian setempat. 

Kegiatan utama yang dilakukan oleh kelompok pemuda tani ini adalah pemanfaatan pekarangan, milik salah satu anggota kelompok pemuda tani. Tanaman yang di tanam di pekarangan tersebut adalah tanaman hortikultura yang mudah budidayanya, mudah perawatannya dan mudah dalam penjualannya diantaranya sawi, kangkung, bayam, terong dan cabai.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan bahwa petani muda sangat penting perannya dalam melanjutkan pertanian Indonesia di masa depan. 

“Pertanian bertanggung jawab menjaga kecukupan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia di masa sekarang dan masa depan serta diharapkan juga bisa memberikan kontribusi bagi pangan dunia secara positif. Menghadapi kondisi yang dinamis dengan ketidakpastian harga dan pasokan pangan dunia, dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak hanya mengandalkan anggaran. Dalam hal ini perlu diterapkan mindsetting agenda dan agenda intelektual," papar Mentan SYL.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, pertanian yang maju, mandiri, dan modern memerlukan SDM yang unggul dan kompeten.

"Mereka harus menjadi pionir, role model petani, dan agripreneur yang sukses. Untuk itu, para petani muda wajib belajar tidak hanya secara teknis, tetapi juga mental untuk menjadi pengusaha yang tangguh," tegas Dedi.

Hal ini juga seperti dikatakan Erwin Kurniawan selaku penyuluh pertanian setempat yang mendampingi dan mengawal para giat pemuda tani tersebut. 

“Berbisnis bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan untuk digeluti seseorang, butuh keuletan, talenta dan proses agar pilihan ini menuai hasil yang optimal dan berjalan secara berkesinambungan,” ujarnya. 

Menjadikan pemuda yang tidak memiliki latar belakang petani menjadi seorang petani yang berhasil membutuhkan proses dan pendampingan secara intens, mulai dari nol menjadi sesuatu yang mempunyai nilai. 

“Tidak cukup sampai panen saja, di era digital sekarang ini petani harus bisa mengakses berbagai kemudahan digital. Jadi bukan hanya minat jadi petaninya, tapi mereka harus diajari untuk bisa bertani sampai pemasaran dan dapat untung,”lanjut Erwin.

Salah satu program prioritas yang digalakkan oleh Walikota Pasuruan saat ini adalah Urban Farming. Program tersebut menyasar langsung kehidupan masyarakat, terlebih kepada petani dan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan pangan. Oleh karena itu, untuk mendukung program tersebut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan yang berada di dalam wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, memberikan bantuan kepada Kelompok Pemuda Tani “Berkah Mandiri” yang berada di Kelurahan Bakalan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan berupa benih tanaman sayuran, pupuk organik, polibag serta media tanam untuk bisa di manfaatkan oleh kelompok pemuda tani tersebut dalam melakukan kegiatannya.

Selain tujuan utama program urban farming, tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum milenial terlebih khusus dibidang pertanian serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian karena kelompok pemuda tani ini beranggotakan para pemuda atau kaum milenial dan sangat menginspirasi bagi pemuda di wilayah yang lain.

Hasil panen dari lahan pekarangan ini 70 % dijual kepada warga sekitar serta memenuhi permintaan atau pesanan dari pedagang sayur keliling, sedangkan 30 % nya dikonsumsi sendiri serta diberikan kepada warga sekitar yang kurang mampu. 

Faizin menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian semua pihak yang telah membantu mereka. Mereka merasa terbantu dengan adanya bantuan yang diberikan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan, mulai dari benih, media tanam, pupuk organik, polibag serta pendampingan oleh penyuluh pertanian setempat mulai dari persiapan lahan hingga panen. ERWK/YNI