Upaya Kementan Gencarkan Digitalisasi Pertanian Melalui Low Cost Precision Farming

udin abay | Senin, 13 Februari 2023 , 17:34:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) secara massif terus menggencarkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan. Salah satunya melalui Training of Trainers (ToT) ) Low Cost Precision Farming pada 11 – 13 Februari 2023, dan Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani milenial Jawa Tengah yang diikuti oleh 105 orang peserta.

BPPSDMP berusaha menggencarkan pertanian presisi berbiaya rendah (low cost prevision farming) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian dari hulu ke hilir yang berkelanjutan. Target peserta ToT  Low Cost Precision Farming adalah widyaiswara 197, dosen 252, guru 71, dan penyuluh 17.980, terealisasi widyaiswara 207. Dosen 180, guru 65 dan penyuluh 18.917.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang membuka pelatihan ini mengatakan, pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dalam menghadapi tantangan krisis pangan dunia, perubahan iklim, dan konflik antarnegara.

"Apa yang kita lakukan ini untuk mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara besar tidak perlu ragu karena ada pertanian dan jajaran keluarga besar petani yang siap untuk menjadi penyangga bangsa ini," tegas SYL. 

SYL juga menambahkan, sejak merdeka pertanian menjadi bagian yang sangat penting. Hal ini pun kembali terbukti ketika dunia menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan konflik antara Rusia dan Ukraina. 

Selanjutnya, ia mengatakan, perkembangan dan pertumbuhan berbagai aktivitas pertanian secara modern sudah terjadi. Oleh karena itu, pertanian ke depan tidak mungkin lagi dilakukan dengan cara konvensional.

"ToT ini menjadi penting dalam rangka mencoba membangun mindsetting terhadap pertanian yang unggul, pertanian sebagai pencipta lapangan kerja, dan pertanian sebagai sumber ekonomi dasar bagi masyarakat," pungkas SYL.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan, tujuan pelatihan Low Cost Precision Farming dalam rangka menguatkan implementasi program utama Kementan yaitu digitalisasi pertanian.

"Lebih khusus lagi kita membangun terus precision farming. Lebih khusus lagi precision farming alias low cost yang sudah terbukti mendongkrak produktivitas pertanian, memperbaiki kualitas produk pertanian, dan menjamin kontinuitas pertanian," tutur Dedi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT Pelatihan dibawah BPPSDMP turut serta mensukseskan ToT Low Cost Precision Farming sebagai peserta terbanyak. Dari target 1.817 yang terdiri dari widyaiswara 23, dosen 48, dan penyuluh 1.746 terealisasi 2.295 yang terdiri dari widyaiswara 46, dosen 20, guru 4, penyuluh pertanian 1.926 dan ditambah dari insan pertanian lainnya sejumlah 299. 

ToT Low Cost Precision Farming yang dilaksanakan selama tiga hari secara tatap muka berlokasi di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung dan secara online serentak diikuti dari UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, dan BPP di seluruh Indonesia. YNI