Kabupaten Jombang Masifkan Genta Organik

udin abay | Selasa, 21 Februari 2023 , 18:13:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementeri Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus memasifkan Program Genta Organik. Hal ini untuk mendorong petani agar memproduksi pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah secara mandiri. Selain itu sebagai solusi pupuk mahal dan sulitnya alokasi mendapatkan pupuk bersubsidi yang mengalami penurunan. Termasuk kebiasaan petani yang masih tergantung dalam penggunaan pupuk kimia yang berdampak pada penurunan kualitas dan sifat tanah.

Menurut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.

“Jangan pakai pupuk kimia saja, tetapi lebih banyak pupuk organik. Kimia masih mungkin dibutuhkan karena ini berskala ekonomi kan dan beberapa varietas membutuhkan, tetapi kita dahului dengan memberi makan dengan nutrisi dengan organik”, tegas SYL.

Salah satu upaya diseminisasi program Genta Organik adalah dengan kegiatan Sekolah Lapang (SL). Dengan SL teknologi pertanian berbasis organik, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku petani sehingga dapat mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan ramah lingkungan. 

Secara terpisah, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas dan produksi harus terus dilakukan. Dedi menegaskan bahwa Genta Organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk anorganik masih boleh digunakan, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang.

“Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia. Jadi, di dalam Genta Organik untuk mengatasi pupuk mahal di dalamanya ada pupuk organik, pupuk hanyati, pembenah tanah dan pemupukan yang berimbang,” tegas Dedi lagi.

Melalui program Genta Organik, Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur, telah menerapkan rakitan teknologi seperti pembuatan pupuk organik, dan biosaka. Dengan memanfaatkan BPP Kostratani, masing-masing penyuluh pertanian di Kabupaten Jombang telah menguasai rakitan teknologi, sekaligus meningkatkan  peran  Kostratani  sebagai model untuk membangun program penyuluhan pertanian dan kelembagaan penyuluhan pertanian. 

Guna menindaklanjutinya, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan melaksanakan pengawalan yang bertujuan memberikan persamaan dan pemahaman konsepsi SL pertanian organik, dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi serta pelaporan. Sedangkan untuk materi pembelajaran disesuaikan dengan Juknisnya. 

BBPP Ketindan bertanggungjawab untuk mengawal dan mendampingi Genta Organik di Kabupaten Jombang. Saat ini, CP/CL di Kabupaten Jombang dipusatkan di Kecamatan Mojowarno yang telah menerapkan budidaya padi sehat. Selain itu di Kabupaten Jombang terdapat 17 kelompok tani yang telah mengaplikasikan biosaka dengan luas lahan 20 Ha. Dan 10 kelompok tani di Kecamatan Mojowarno telah menerapkan gerakan pro organic (genta organik).

Dalam arahannya dihadapan KJF Kabupaten Jombang dan sejumlah penyuluh serta petugas saat pengawalan genta organik, Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, mengatakan, bahwa setiap kelompok tani di Kabupaten Jombang diharapkan mampu membuat inovasi teknologi pupuk organik dibantu oleh penyuluh pendampingnya.  YNI