Optimalisasi Lumbung Pangan Menjaga Ketahanan Pangan Melalui Pelatihan

udin abay | Kamis, 25 Mei 2023 , 21:35:00 WIB

Swadayaonline.com - Sektor pertanian menjadi tulang punggung kehidupan utama manusia sebagai syarat mutlak untuk tetap bertahan hidup. Hal ini menjadi isu prioritas utama para pemimpin dunia. Indonesia berusaha mengantisipasi ancaman tersebut melalui berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan yang tidak mudah jika tidak dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. 

Lumbung  Pangan merupakan tempat penyimpanan bahan pangan bagi masyarakat dan dimanfaatkan pada saaat musim paceklik atau saat terjadi kerawanan pangan. Kelompok Lumbung Pangan adalah organisasi pengelola cadangan pangan yang dibentuk oleh masyarakat dan dikelola secara kolektif yang bertujuan untuk pembangunan penyediaan cadangan pangan bagi masyarakat di suatu wilayah. 

Selain membidik kesejahteraan yang diimpikan anggota, lumbung pangan juga bisa menjaga stabilitas ketahanan pangan dimasyarakat. Pengembangan kelembagaan Lumbung Pangan secara berkelanjutan bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengembangan cadangan pangan, meningkatkan stok cadangan pangan masyarakat untuk menjamin akses dan kecukupan pangan bagi anggota terutama yang mengalami rawan pangan.

Guna mewujudkan kesejahteraan Kelompok Lumbung Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang melalui Sub Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Usaha Pangan Masyarakat dan Toko Tani Indonesia (TTI) melaksanakan pembinaan kelompok lumbung pangan berupa pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Mei lalu bertempat di ruang pertemuan DInas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang. 

Menanggapi program ketahanan pangan naisonal yang telah direalisasikan oleh pemerintah, dan lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian masih menjadi fokus dalam pendampingan kawasan sentra produksi pangan Kabupaten Malang, maka diperlukan pendampingan yang mengarah pada penguatan SDM pada UMKM.

SDM unggul itu, menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang bisa mendukung pengembangan pertanian. 

“Oleh karena itu, Kementan memaksimalkan program-program pemberdayaan petani. Karena dengan cara itu, kapasitas dan pengetahuan SDM bisa kita tingkatkan,” ujar SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan, ada tiga faktor pengungkit produktivitas pertanian. Pertama, inovasi teknologi dan sarana prasarana. Kedua, aturan perundangan mulai dari Pemerintah Pusat sampai daerah. Dan ketiga, peran dari SDM pertanian. 

“Dari tiga faktor itu, SDM pertanian memberikan konrtribusi yang sangat besar yaitu 50% terhadap peningkatan produktivitas. Berarti SDM pertanian harus mampu mengimplementasikan inovasi teknologi”, tegasnya.

Pelatihan yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang tersebuat menghadirkan dua narasumber yakni Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jombang, Sunardi dan Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Ahmad Dedy Syathori. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nurkamalia, mengatakan dalam arahannya, untuk lebih mengoptimalkan fungsi dari kelompok lumbung pangan masyarakat (LPM) dengan cara memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan terhadap para kelompok masyarakat yang mengelola lumbung pangan.

“Saya berharap dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru bagi para pengelola lumbung pangam sehingga dapat mengoptimalkan kegunaan lumbung pangan yang bisa dirasakan masyarakat,” ujar Nurkamalia.

Keberadaan lumbung pangan menjadi sangat relevan keberadaannya karena memberikan kemudahan akses pangan, baik dari sisi keterjangkuan secara fisik maupun kemampuan daya beli. 

“Untuk menjaga kesinambungan kelembagaan lumbung pangan, tidak sebatas pada peran pemerintah semata. Secara substantif, eksistensi keberadaan lumbung pangan sangat bergantung pada peran serta atau partisipasi penuh anggota kelompok tani dalam pengelolaannya, “pungkas Nurkamalia. AD/YNI