Kolaborasi Penyuluh dan Pemerintah Desa Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan

udin abay | Sabtu, 27 Mei 2023 , 21:04:00 WIB

Swadayaonline.com– Ditengah isu krisis pangan yang melanda hampir sebagian besar belahan negara di dunia, Kementerian Pertanian dalam merespon permasalahan krisis pangan global, telah mengimplementasikan kebijakan diversifikasi pangan, optimalisasi produktivitas, hingga smart farming. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan agar terus meningkatkan berbagai produksi pertanian dalam negeri, hingga penguatan cadangan, sistem logistik pangan, dan mengurangi impor produk pertanian seperti gandum.  

Baru-baru ini Tim Penyuluh Pertanian Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik dan elisitor tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Selorejo. Pelatihan yang terselenggara berkat kolaborasi antara Tim Penyuluhan Kecamatan Sumberejo dan Pemerintah Desa Selorejo bertujuan untuk  meningkatkan wawasan dan pengetahuan petani dalam pengelolaan budidaya tanamannya. 

Bertempat di Balai Desa Sumberagung Kecamatan Selorejo, 28 orang peserta yang mengikuti pelatihan antara lain pengurus Gapoktan Desa Sumberagung dan anggota yang terdiri dari beberapa ketua kelompok se Desa Sumberagung serta dua orang perangkat Desa Sumberagung.

Kepala Desa Sumberagung, Eko Harmono, menjembatani aktivitas warga taninya dengan memfasilitasi pelatihan pembuatan elisitor dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa juga memberikan pengadaan Rumah Burung Hantu (Rubuha) sebanyak 4 (empat) unit. Rubuha ini diberikan untuk petani karena sebagai musuh alami hama tikus yang banyak menyerang tanaman di sawah milik petani.

“Demi kemajuan Desa Sumberagung, diperlukan pemberdayaan petani sebagai warga  dan pemanfaatan sumber daya alam dalam pembangunan wilayah kami melalui kearifan lokal,” ujar Eko Harmono. 

Ia menuturkan bahwa tikus merupakan hama yang sangat meresahkan petani. Di Desa Sumberagung, pengendalian tikus dilakukan salah satunya harus membuat rumah burung hantu (rubuha) yang sangat efektif dalam mengurangi serangan tikus. Selain itu penggunaan pupuk organik diharapkan bisa membantu petani mengatasi sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi apalagi pertanian ramah lingkungan bisa memberikan dampak yang sangat baik bagi kesehatan.

Peran penyuluh Kecamatan Selorejo dalam membimbing petani sangat besar dalam terutama dalam transfer teknologi dan inovasi-inovasi sederhana yang mudah diaplikasikan petani. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi sering mengatakan, bahwa pengembangan SDM Pertanian diarahkan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk membentuk kepribadian yang mandiri bagi SDM pertanian, khususnya  petani. 

“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan teknologi yang dibutuhkan pertanian," tegas Dedi Nursyamsi.

Sementara itu Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Selorejo, Khoirul  Nurcahyono mengatakan bahwa selama melatih dan memfasilitasi pelatihan, semangat dan antusis peserta pelatihan sangat tinggi. 

“Selama mengikuti pelatihan, peserta berlatih dengan baik, dan langsung praktik aplikasi pupuk organik dan elisitor di lahan milik petani yang berada di dekat lokasi pelatihan, sehingga bukan hanya praktik pembuatan pupuk dan elisitor tetapi juga praktik mengaplikasikan hasil pelatihan secara langsung di lapangan, sehingga pengetahuan dan keterampilan mereka meningkat. Untuk selanjutnya diperlukan pengawalan dalam menindaklanjuti pelatihan ini,” tutur Khoirul. KH/AK/YNI