Komitmen ASEAN Tingkatkan Kerjasama Wujudkan Kawasan Berketahanan Iklim

udin abay | Sabtu, 07 Oktober 2023 , 20:18:00 WIB

Swadayaonline.com - ASEAN terus berkomitmen dalam meningkatkan kerjasama perubahan iklim antar negara anggota ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang berketahanan iklim dan rendah karbon.

Pada pertemuan AJMAF, seluruh negara ASEAN menyampaikan dukungan dan apresiasinya kepada Pemerintah Jepang atas usulan kerjasama “Enhancing Resilient and Sustainable Agriculture and Food Systems for Ensuring Regional Food Security yang kemudian disebut MIDORI Cooperation Plan sebagai bentuk perayaan 50 tahun hubungan ASEAN dengan Jepang. 

Dengan dukungan teknologi dan pengalaman yang dimiliki oleh Jepang, kerjasama ini akan berfokus pada kesesuaian dan kebutuhan teknologi dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan yang akan dikembangkan melalui kegiatan i). Pengembangan, demonstrasi dan diseminasi teknologi untuk membangun pertanian dan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan melalui inovasi, peningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Pengendalian Hama Terpadu (PHT); ii).

 Pengembangan sumber daya manusia untuk membangun sistem pertanian, kehutanan dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan; dan iii). Dukungan dalam implementasi ASEAN Regional Guidelines for Sustainable Agriculture in ASEAN.

Prof. Dedi Nursyamsi selaku wakil dari Kementerian Pertanian menyampaikan optimismenya terhadap proyek MIDORI, dalam membuka jalan menuju pembangunan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan, lebih khusus lagi dalam hal peningkatan produktivitas pangan dan produksi pertanian, sekaligus mengurangi beban lingkungan dengan mempromosikan pertanian yang inovatif. 

Proyek kerja sama ini juga sangat sejalan dan menjadi salah satu bentuk implementasi nyata dari ASEAN Leaders Declaration in Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis, yang salah satunya menekankan pentingnya penguatan ketangguhan dan keberlanjutan jangka panjang Agri-food System di Kawasan ASEAN.

 Sementara pada pertemuan AMAF+3, Prof. Dedi Bersama dengan AMAF Leaders lainnya menyampaikan apresiasinya atas perkembangan implementasi kerja sama ASEAN Plus Three Cooperation Strategy (APTCS) Framework on Food, Agriculture, and Forestry dan mendorong Negara APT untuk terus mendukung strategi-strategi utama Kerjasama ASEAN  bidang pertanian, pangan dan kehutanan di ASEAN, yang mencakup promosi pertanian sirkular dan berkelanjutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, pengurangan penggunaan agrokimia berbahaya, dekarbonisasi, pemanfaatan teknologi digital, memerangi resistensi Antimicrobial, dan menjamin keberlanjutan sumber daya tanah dan air.

Secara khusus, Indonesia juga mengapresiasi ASEAN – China Action Plan on Green Agricultural Development dan ASEAN – China Joint Statement on Food Security Cooperation yang telah diadopsi oleh para Leaders pada tahun 2022, yang menekankan dukungan Pemerintah China untuk ketahanan pangan Kawasan melalui berbagai kolaborasi antara kedua pihak. 

Kepada Pemerintah Jepang atas inisiasi dukungannya yang tercermin melalui Rencana Kerjasama Midor, serta kepada Pemerintah Korea, atas dukungan yang dilakukan melalui berbagai proyek yang melengkapi program-program pangan dan pertanian, seperti Establishing Real – Time ASEAN Food Security Information Network.

 Selanjutnya pada pertemuan ke-8 ASEAN – China on SPS, Delegasi Indonesia yang pada kesempatan ini dipimpin oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang Wahyu Dwiantoro menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan yang telah dicapai dalam implementasi Plan of Action 2022-2023, dan mendukung pengesahan Plan of Action Kerjasama ASEAN-Tiongkok di bidang SPS untuk tahun 2024-2025. 

Selanjutnya, dengan ditandatanganinya MoU ASEAN-China on SPS Cooperation oleh seluruh AMS tahun lalu, Indonesia optimis bahwa MoU ini akan memperdalam kerja sama kita di bidang SPS dalam menjamin ketahanan pangan termasuk keamanan pangan di kawasan. 

Lebih lanjut, Indonesia berharap MoU ini dapat mengakomodasi mekanisme transparansi dan kesetaraan yang lebih baik dalam penerapan langkah-langkah SPS antara ASEAN dan Tiongkok sejalan dengan Perjanjian SPS WTO.  YNI