Dongkrak Produktivitas Padi, Kementan Ajak Pemangku Kepentingan Afrika Studi ke Kampung Inovasi IPB

udin abay | Selasa, 28 November 2023 , 09:57:00 WIB

Swadayaonline.com - Sebagai salah satu dari rangkaian Pelatihan Agribisnis Padi bagi Pemangku Kepentingan Negara-Negara Afrika, yang diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Widyaiswara mengajak 15 orang peserta pelatihan menyambangi Kampung Inovasi IPB, Subang, Jawa Barat pada Rabu (22/11/2023).

Sebagai informasi, Kampung Inovasi merupakan suatu kawasan di Desa Kiarasi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang berbasis pertanian dan menerapkan teknologi modern mulai dari hulu sampai ke hilir. Hulu mencakup persiapan tanah atau lahan persemaian, pindah tanam, pemupukan, pengendalian hama penyakit, panen, dan pasca panen, sertia pengolahan hingga pemasaran. Selanjutnya hilir dilakukan dalam satu kawasan Kampung Inovasi IPB.

Peserta yang berasal dari Gambia, Zambia, Tanzania, Burundi, Senegal, dan Somalia ini disambut oleh Kepala Kampung Inovasi, Deni Nurhadiansyah.

Deni menceritakan perjalanan Kampung Inovasi yang diprakarsai alumni IPB ini dilakukan sejak 2014 lalu. Dalam dua tahun ke belakang, mereka melakukan pendampingan dan monitoring secara intens bersama UPTD. Dalam penerapannya, Kampung Inovasi juga melibatkan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Himpunan Alumni Kabupaten Subang, SMK Negeri 2 Kabupaten Subang, dan CV Sari Bumi Nusantara.

“Kampung Inovasi IPB ini harus jadi role model di Indonesia, sebagai pengelolaan pertanian dengan output yang jelas dengan adanya peningkatan efisiensi serta meningkatkan rendemen padi yang berujung pada harga yang diterima lebih baik oleh para petani,” jelasnya.

Lebih lanjut, Deni menjelaskan Kampung Inovasi sebagai program penerapan teknologi modern dalam budidaya padi pada skala kawasan. Selain penerapan teknologi modern, dilakukan juga penguatan kelembagaan petani.

Didampingi Widyaiswara BBPP Lembang, Fiadini Putri dan Dewi Padmisari, peserta menuju ke gudang penyimpanan beras. Di sini peserta mempelajari teknik penyimpanan beras yang dilakukan oleh Kampung Inovasi IPB.

Ditemui di sela-sela kegiatan, Margaret Masumba, peserta asal Zambia, menyatakan bahwa kegiatan hari ini di Kampung Inovasi IPB sangat bermanfaat. “Kami belajar banyak hal di sini. Tentu ini dapat menjawab kendala yang kami hadapi di negara asal kami. Terima kasih kepada Indonesia yang telah mengundang kami mengikuti pelatihan ini,” ungkapnya.

Pelatihan Agribisnis Padi bagi Pemangku Kepentingan Negara-Negara Afrika diselenggarakan sebagai bentuk kerja sama Kementerian Pertanian di kancah Internasional. Terutama dalam meningkatkan produktivitas pangan di level yang lebih luas.

Dinyatakan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, bahwa pangan merupakan aspek paling strategis yang wajib dibangun bersama. Sebab, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi yang membuka secara resmi pelatihan menegaskan kembali, bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa.

"Karena itu, pemerintah akan terus mendukung seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pertanian, terutama kegiatan olah tanah, olah tanam, hingga masa panen oleh petani, harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini," terang Dedi.

Dedi menjelaskan, pelatihan agribisnis padi bagi pemangku kebijakan Afrika merupakan komitmen pemerintah untuk membina kerja sama internasional di bidang pertanian. Di samping itu, untuk memastikan ketahanan pangan di seluruh dunia.

Lebih lanjut, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyatakan harapannya terhadap pelatihan ini. “Melalui pelatihan ini Kementan turut memberikan kontribusi dalam membangun ketahanan dalam menghadapi tantangan terkait perubahan iklim, serta mendorong masa depan budidaya padi yang berkelanjutan baik di Indonesia maupun di Afrika,” kata Ajat. DRY/YKO