Green Productivity Specialist, Kompetensi Mendukung Produktivitas Ramah Lingkungan Sektor Pertanian
udin abay | Minggu, 24 Desember 2023 , 22:14:00 WIBSwadayaonline.com - Perubahan iklim global masih menjadi fokus utama dunia yang komitmen penanganannya dituangkan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penurunan emisi karbon hingga NOL (net zero emisson) atau tidak melebihi kemampuan serap bumi, adalah target negara-negara maju dan berkembang dengan menggiatkan praktek produksi ramah lingkungan.
Dibawah kelembagaan Direktorat Bina Produktvitas, Kementerian Tenaga Kerja, Indonesia telah mengambil bagian dalam pengembangan Green Productivity (GP) untuk mendukung praktik industri ramah lingkungan, dengan menjadi anggota Asian Productivity Oganization (APO) sejak tanggal 7 Mei 1968. Hingga saat ini, APO telah beranggotakan 21 negara di kawasan Asia Pasifik.
Green Productivity (GP) atau Produktifitas Ramah Lingkungan adalah strategi memanfaatkan kekuatan produktivitas untuk meningkatkan kualitas lingkungan. GP mendorong upaya kreatif kegiatan produktif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, sekaligus mendukung keadilan sosial bagi seluruh warga negara dan meningkatkan kesejahteraan bagi usaha yang dikelola. GP digambarkan sebagai konsep umum yang mencakup tingkatan peluang peningkatan usaha memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan pasar. Harapan itu sekarang termasuk tuntutan pelanggan pada pengelolaan lingkungan yang baik, di samping kualitas produk, pasokan, teknologi distribusi, kesehatan dan keselamatan, serta biaya.
Pada prinsipnya, GP berupaya menjawab kebutuhan masyarakat atas kualitas hidup yang lebih baik dengan meningkatkan produktivitas, melalui praktik industri dan aktivitas manajemen ramah lingkungan.
Berkaitan dengan kegiatan pertanian sebagai salah satu kegiatan produksi berkesinambungan, penyedia bahan pokok hidup, seperti pangan, sandang, dan papan, GP mendorong peluang pengelolaan kegiatan usahatani dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Pada tahun 2021, pertanian terindikasi menyumbang emisi terbesar ke-6 di Indonesia setelah ketenagalistrikan, transportasi, industri, konstruksi (bangunan), dan energi untuk pribadi. Green Agriculture (Pertanian Ramah Lingkungan) menjadi salah satu rekomendasi berbasis GP, mencapai keberlanjutan lingkungan disamping produk berkualitas, dan keuntungan yang memadai dari nilai tambah yang diperoleh. Sejalan dengan program-program Kementerian Pertanian, GP sangat potensial dikembangkan di area produksi pangan berkelanjutan, mendukung capaian besar transformasi sistem pangan yang termuat pada RPJMN 2020-2024.
Konsepsi hingga pelaksanaan produksi ramah lingkungan ini masuk pada skema sertifikasi dan standar kompetensi GP Specialist yang di prakarsai oleh negara-negara anggota Organisasi Produktivitas Asia (APO). Skema kompetensi GP Specialist mengatur secara rinci empat (4) Domain Keahlian/ Kompetensi, yaitu Kompetensi Inti, Konsultansi, Pelatihan, dan Promosi. Ke-empat Domain itu dicapai melalui tiga belas (13) langkah, berturut-turut adalah mengembangkan konsep GP, menerapkan metode GP dan sarananya, menerapkan Teknik-teknik GP, menyiapkan rencana proyek penerapan GP, memfasilitasi pelaksanaan proyek GP, memfasilitasi pengelolaan pelaksanaan proyek GP, melakukan analisis kebutuhan pelatihan organisasi, merancang dan mengembangkan program pembelajaran, merancang dan mengembangkan sumberdaya pembelajaran, merencanakan, mengatur, dan menyampaikan pembelajaran berbasis kelompok dalam metodologi GP dan teknik terkait, mengembangkan agenda implementasi GP untuk organisasi, menyiapkan rencana promosi GP yang komprehensif, dan menyiapkan materi diseminasi inovatif berdasarkan tema GP. AG/YNI