Sinergitas BBPP Kementan dan BPSDMD Jateng Kembangkan Pelatihan Pertanian

udin abay | Sabtu, 30 Desember 2023 , 15:24:00 WIB

Swadayaonline.com - Badan Pengelola dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jawa Barat, pada Kamis (15/12/2023). Kunjungan ini dalam rangka studi banding pengembangan pelatihan di bidang pertanian.

Rombongan BPSDMD Jawa Tengah dijamu oleh Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Lembang Taufik Lukman, Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan Dedih Zaenudin, dan Koordinator Widyaiswara BBPP Lembang Aris Hanafiah. Taufik menyampaikan bahwa BBPP Lembang memiliki beberapa program pelatihan pertanian yang dapat menjadi referensi bagi BPSDMD Jateng. “BBPP Lembang adalah salah satu dari sepuluh lembaga pelatihan pengembangan sumber daya pertanian di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian” kata Taufik mengenalkan BBPP Lembang ketika membuka diskusi. "Wilayah kerja BBPP Lembang mencakup 7 Provinsi, namun dalam bidang tanaman Hortikultura kami mencakup seluruh Indonesia." Tambahnya.

BPSDMD Jawa Tengah tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang pelaksanaan dan administrasi pelatihan pertanian yang ada di BBPP Lembang. Empat topik yang diangkat pada kunjungan kali ini adalah pengembangan jabatan fungsional pertanian, akreditasi pada pelatihan pertanian, kolaborasi penganggaran, dan inovasi dalam pelaksanaan pelatihan di BBPP Lembang. Rombongan BPSDMD Jawa Tengah juga berkesempatan untuk mengunjungi fasilitas pelatihan yang ada di BBPP Lembang.

Dalam hal pengembangan jabatan fungsional pertanian seperti penyuluh pertanian, Taufik menerangkan bahwa BBPP Lembang berkolaborasi juga dengan lembaga lain. Misalkan dalam melaksanakan sertifikasi fungsional penyuluh level supervisor dan fasilitator, BBPP Lembang berkolaborasi dengan Pusat Pelatihan Pertanian untuk melakukan penilaian atau asesmen terhadap para penyuluh pertanian. Selain itu BBPP Lembang juga berkolaborasi dengan lembaga di luar bidang pertanian seperti Lembaga Administrasi Negara untuk pelatihan dasar fungsional penyuluh pertanian.

Topik mengenai kolaborasi penganggaran diterangkan oleh Dedih Zaenudin terkait dengan teknis pelaksanaan pelatihan. Contoh yang diambil dalam kesempatan kali ini adalah dalam rangka melaksanakan pelatihan penyuluh pertanian. Pelaksanaan bergantung pada lokasi dan tempat penyelenggaraan. Pelatihan dapat dilakukan baik di kampus BBPP Lembang maupun di lokasi pihak ketiga yang sudah disiapkan oleh provinsi atau daerah yang hendak melakukan pelatihan. Kolaborasi antara tempat dan pelaksana seperti ini juga dapat diaplikasikan pada pelatihan-pelatihan lain yang disediakan di BBPP Lembang. Dengan kata lain BBPP Lembang dapat menyiapkan  tim widyaiswara sebagai pengajar sementara pemerintah daerah dapat menyediakan lokasi dan akomodasi dalam melaksanakan pelatihan.

Memasuki topik mengenai akreditasi pelatihan, Aris Hanafiah menerangkan mengenai dua unsur utama yang dinilai Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) BPPSDMP ketika menilai lembaga pelatihan. Dua unsur tersebut adalah kelembagaan dan organisasi yang melaksanakan pelatihan.  Selain kedua unsur tersebut, untuk mendapatkan nilai akreditasi yang baik diperlukan beberapa sub unsur lainnya mengacu pada Petunjuk Teknis Akreditasi Puslatan. Sub unsur tersebut mencakup struktur organisasi, ketenagaan organisasi atau lembaga, dan sebagainya. BBPP Lembang sendiri telah meraih Kategori A untuk Pelatihan Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Buah dan Sayuran serta Pelatihan Teknis Budidaya Bawang Merah.

Berlanjut ke topik inovasi pembelajaran, BBPP Lembang telah dilengkapi dengan sarana pembelajaran terkini seperti situs web yang sudah terintegrasi dengan Learning Management System. Situs bertajuk elearning BBPP Lembang ini dapat diakses baik dengan perangkat komputer maupun telepon genggam sehingga memudahkan peserta pelatihan dalam mendapatkan materi pelatihan. BBPP Lembang juga telah sukses mengadakan pelatihan online yang melintas batas negara dan bahkan benua dengan menggunakan sistem elearning ini. Pada tahun 2022 misalnya, BBPP Lembang telah melaksanakan pelatihan hidroponik kepada perwakilan negara-negara ASEAN tanpa pertemuan tatap muka. Setahun sebelumnya juga BBPP Lembang melaksanakan pelatihan teknologi kultur jaringan dari negara Ghana, Namibia, Senegal, Nigeria, dan Madagaskar.

Setelah menyelesaikan diskusi yang berjalan dengan dinamis, peserta kunjungan dipimpin oleh  Anon Priyantoro  selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional dan Pemimpin Rombongan menyerahkan cinderamata ke pihak BBPP Lembang yang diwakili oleh Dedih Zaenudin. “Kami berharap dengan studi banding ini dapat mengembangkan BPSDMD Jawa Tengah dalam hal pelatihan di bidang pertanian," tutur Anon menutup diskusi. "Kami akan mempelajari program-program pelatihan yang ada di BBPP Lembang dan menyesuaikannya dengan kebutuhan petani di Jawa Tengah,” tambahnya.

Studi banding BPSDMD Jawa Tengah menunjukkan bahwa pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh budidaya dan produksi saja, pengembangan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia pertanian juga penting. Melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi para insan pelaku pertanian dan penyuluh pertanian dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya. Kepala BPPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan Kementerian Pertanian memiliki tanggung jawab dalam mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia sehingga tanggung jawab ini harus ditopang oleh SDM yang kompeten pula. “SDM menjadi factor utama pengungkit produktivitas di bidang pertanian. SDM pertanian berperan dalam pembangunan pertanian,” tegas Dedi.

Mendukung pernyataan Kepala BPPSDMP, Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika kembali menegaskan tugas BBPP Lembang. “BBPP Lembang terus berupaya mencetak SDM pertanian yang berdaya saing. Dengan area seluas 9,6 Ha, kami memiliki Inkubator Agrbisnis (IA) yang menjadi sarana berlatih bagi para peserta pelatihan dan kunjungan, termasuk juga siswa dan mahasiswa yang menjalani PKL di BBPP Lembang,” papar Ajat. YKO/AFR