Long Team Training Tahap Pertama Indonesia - Korea Sukses Ciptakan Alumni Handal Smart Farming

udin abay | Minggu, 31 Desember 2023 , 21:03:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, Kementerian Pertanian telah merumuskan berbagai program strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara berkelanjutan. Salah satu program unggulan yang saat ini tengah diupayakan adalah penyelenggaraan pelatihan dalam bidang smart farming. 

Smart Farming atau pertanian pintar adalah pendekatan inovatif yang menggunakan teknologi informasi, sensor, dan komputasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor pertanian. Tujuan dari smart farming adalah meningkatkan daya saing petani, mengurangi kerugian akibat hama dan penyakit tanaman, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, serta meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bersama Tim Expert Korea Selatan berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi para peserta dalam agribisnis smart farming. Long term training memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar sambil bekerja dalam waktu yang relatif lama yakni 6 bulan dan 3 bulan. BBPP Ketindan telah melaksanakan pelatihan tahap 1 untuk 3 bulan pertama. Selanjutnya pelepasan peserta  oleh Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, dilaksanakan pada 19 Desember 2023 dengan peserta sebanyak 14 orang petani milenial. Pelapasan peserta dihadiri oleh Tim Expert Korea, Pembina dari Polbangtan Malang dan Pembina dari SMKN 1 Purwosari, Pasuruan. 

Para peserta telah diajak mendalami proses agribisnis smart farming dari mulai tanam sampai pemasaran. Materi-materi yang telah diberikan dalam long term training ini meliputi: arah kebijakan pengembangan smart farming di Indonesia, budaya kerja, aplikasi peralatan smart farming, persiapan tanam dan penanaman, manajemen iklim mikro tanaman, manajemen nutrisi, manajemen pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, pemasaran produk, analisa usaha serta permodalan.

Selain menerima materi para peserta juga melakukan uji ketrampilan dengan nilai rata-rata uji ketrampilan “Sangat Terampil”, Hasil evaluasi terdiri dari : evaluasi tes akhir dengan rata-rata nilai tes akhir 95,08 “memuaskan”, evaluasi pemahaman materi rata-rata 3,72 “menguasai”, evaluasi sikap dan perilaku peserta rata-rata 82,82 “sangat baik”, evaluasi kepuasan penyelenggaraan rata-rata 3,98 dengan kreteria “baik”.

Tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menggenjot ekspor, hal ini seperti dijelaskan oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi. 

Ia juga menambahkan bahwa smart farming saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pertanian. Yakni dengan pemanfaatan alsintan yang menghemat biaya 40 sampai 60%, pemanfaatan IoT serta varietas unggul yang bisa menghasilkan banyak cuan. 

Dengan meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang smart farming, akan memberikan dampak positif yang signifikan pada efisiensi dan produktivitas pada usahatani petani milenial. Oleh karena itu, para alumni long term trainning juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan dan menyebarkan kembali ilmu agribisnis smart farming yang telah diperoleh kepada rekan kerja dan mitra lainnya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia secara umum serta menjawab tuntutan ketahanan pangan di masa depan. AW/JF/YNI