Tarik Petani Lewat Inovasi Smart Farming di Muara Bulian

udin abay | Minggu, 14 Januari 2024 , 22:21:00 WIB

Swadayaonline.com - Misno, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Gelugur Mekar sekaligus penyuluh THL di Desa Ladang Peris Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, mampu mengadopsi teknologi pertanian modern berbasis digital atau yang dikenal dengan smart farming. Ia dianggap petani sekitar sebagai penyambung aspirasi bagi kelompok taninya ke Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Batang Hari.

Tahun 2023, Misno mendapat bantuan 1 unit smart greenhouse, dibawah kepemimpinan Kepala Dinas Pangan Pertanian Perikanan Kabupaten Batang Hari, Farizal. Melalui Kepala Bidang Hortikultura, pembangunan smart greenhouse menggunakan dana DAK 2023 oleh Dirjen Hortikultura dengan pagu anggaran 504 juta, Luasan 320 m2 dengan populasi tanaman 520 batang. Pembangunan smart greenhouse dimulai 14 Juli 2023 dan selesai 22 September 2023 lalu. 

Begitu selesai, Misno yang belum terekrut menjadi Penyuluh P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak) ini langsung melakukan penyemaian benih tanaman yakni melon dengan Varietas Golden Inthanon. Pada 13/10/2023 lalu Misno mulai melakukan penyemaian dan dilanjutkan penanaman pada 31/10/2023.

Pembudidayaan tanaman melon milik Misno menggunakan sistem hidroponik DFT duch bucket, dengan irigasi tetes, serta menggunakan aplikasi maintenence gorlap dan anydash. Seiring pertumbuhan tanaman melon, lokasi smart greenhouse ini banyak didatangi para pegiat ilmu dan teknologi pertanian, mulai dari asosiasi petani, ketua kelompok tani, penyuluh dari sekitar kabupaten, mahasiswa daerah sekitar, pelajar dari TK sampai SD, bahkan para pejabat tinggi daerah. 

Hal ini dikarenakan sistem penanaman yang digunakan merupakan teknogi baru, sehingga menjadikan pengunjung antusias melihatnya. Tidak hanya melihat-lihat saja, para pengunjung juga bisa bertanya mengenai teknologi dan cara penggunaan serta sistem penanaman di smart greenhouse di Poktan Gelugur Mekar ini. 

Mudah bagi petani dan pengunjung lainnya menerima penjelasan mengenai seputar ilmu dan teknologi budidaya tanaman melon di smart greenhouse. Hal ini dikarenakan Misno sebagai petani juga sekaligus sebagai penyuluh THL telah menguasai ilmu dan teknologi yang diterapkan.

Misno mengatakan, saat ini melon yang ia tanam, telah beberapa kali panen dengan kisaran harga mencapai 35.000/kilogram. Ia berharap masyarakat tani dan umum, bisa belajar serta mengadopsi ilmu yang telah ia berikan saat berkunjung ke smart greenhouse.  

“Kami percaya bahwa dengan adanya smart greenhouse ini, para petani akan tertarik dan mampu menghadapi tantangan modern serta meningkatkan kesejahteraan mereka,” harap Misno.

Secara terpisah, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan bahwa titik pengungkit program utama Kementan adalah Sumber Daya Manusia. Era modernisasi merupakan ladang emas bagi profesi petani. 

“Memilih bertani menjadi sumber mata pencaharian merupakan prospek yang menjanjikan dan berperan penting. Sebab, memasuki era industri 4.0, optimalisasi penggunaan teknologi guna memudahkan pekerjaan individu, terus digelorakan oleh Kementan,” ungkap Dedi. YNI/PPLBH