Usung Konsep Agroeduwisata, Petani Millenial asal Cirebon Tawarkan Sensasi Kopi di Kebun Mangga

udin abay | Sabtu, 03 Februari 2024 , 21:13:00 WIB

Swadayaonline.com - Kualitas produk kopi Indonesia sudah semakin diakui pasar global. Hal tersebut merupakan harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan petani kopi. 

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan pengakuan pasar global tidak lepas dari semakin banyaknya kopi Indonesia yang sudah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG). Tentunya ini sebagai salah satu persyaratan untuk menembus pasar Internasional selain sertifikat organik. 

 Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya-upaya pemangku kepentingan industri perkebunan kopi Indonesia, agar bisa lebih  bersaing mengacu pada selera pasar Internasional yang berbeda-beda”, ujar Mentan Amran.  

Pada edisi spesial Mentan Sapa Penyuluh Pertanian (MSPP) Talk Show volume 05 bertemakan “Wisata Kopi Gincu” yang berlokasi di perkebunan mangga gedong gincu yang ada di Desa Sedong Lor, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jumat (02/02/2024),  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi  mengatakan bahwa sudah saatnya pertanian berkolaborasi dari hal pengolahan, packaging dan juga pemasarannya. 

 "Pentingnya kolaborasi antara modal dan pemilik lahan serta campur tangan pemerintah dalam melakukan pendampingan agar petani dapat berkolaborasi dengan pihak swasta", ujar Kabadan Dedi. 

Penyuluh yang biasanya di onfarm, harus belajar juga pemasaran produk, disini pentingnya kolaborasi petani dan penyuluh pertanian dan itu dimulai dari hati kita sendiri, bukan hanya komoditas mangga tapi juga komoditas lainnya.

 "Pentingnya peran Pemerintah Daerah penting dalam mengkolaborasikan antara petani dengan perbankan dan mempertemukan offtaker serta buyer serta pendampingan pemerintah Pusat dan daerah harus melakukan koordinasi dan kerjasama dalam meningkatkan produksi pertanian", tambah Dedi. 

 Kopi Gincu sendiri adalah kebun mangga gedong yang disulap menjadi kedai kopi dengan konsep alam yang asri dan nyaman.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan bahwa Pemda telah bekerjasama dengan pusat-pusat pelatihan dan juga pihak swasta untuk pembinaan. Saat ini tantangan yang ada yaitu mengubah mindset para petani.

“Kita selalu menerapkan konsep kolaborasi baik diantaranya dengan koperasi, kampus-kampus yang ada untuk pengembangan penelitian. Kerjasama utama pastinya dengan lima agen yaitu petani, bisnisman, peneliti, akademisi dan medua untuk membangun korporasi”, ujarnya.

 Narasumber lainnya Penyuluh Pertanian Kabupaten Cirebon, Noor Kusumaningayu menjelaskan bagaimana dirinya membina petani di lapangan khususnya di Kabupaten Cirebon. Dengan adanya Kopi Gincu dapat dijadikan motivasi bagi petani milenial lainnya agar mengembangkan usahanya. 

Menurutnya, pertanian itu tidak hanya tanam petik lalu jual, akan tapi kita kasih pengertian juga ke petani untuk melakukan pengolahannya. Adanya pengolahan maka harga jual pun akan semakin naik.

Pemilik Kopi Gincu, Hendrik Nurwanto yang merupakan Ketua Kelompok Tani Sukamulya berbagi tentang pengalamannya bagaimana mengubah kebun mangga gedong di Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menjadi kedai serbaguna yang berkonsep agrowisata. Kedai Kopi Gincu di Sodong, Kabupaten Cirebon didirikan pada tahun 2020 dan didasari atas menurunnya minat anak milenial saat ini terhadap pertanian, ujarnya. 

Kopi Gincu sendiri adalah kopi robusta dicampur sari mangga gedong gincu, jelasnya. Minuman ini merupakan salah satu menu andalan yang berbahan mangga di kedai Kopi Gincu. Kedai yang berada di lahan mangga seluas 3.000 meter persegi,  diluncurkan di tengah pandemi namun warga menyambut dengan antusias, urai Hendrik. 

Selain menyediakan berbagai jenis kopi, kedai Kopi Gincu juga menyediakan berbagai menu minuman olahan mangga gincu, serta makanan yang tentunya enak dan pas untuk dinikmati dengan suasana alam terbuka.

Sebelum acara berakhir, Hendrik mengatakan bahwa menjadi enterpreuneur muda itu mudah, yang penting ada kemauan dan punya inovasi dan dari kopi gincu ini dapat pelajaran yaitu pentingnya kolaborasi. HV/NF