Generasi Alpha Purwakarta Dalami Pertanian di BBPP Lembang

udin abay | Jum'at, 09 Februari 2024 , 18:15:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berkomitmen dalam mencetak generasi penerus pertanian. Melalui Pelatihan dan Pendidikan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dinaunginya, semua kalangan dapat mempelajari ilmu-ilmu pertanian dan mendalaminya. Salah satu UPT tersebut adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Lembang (31/1) – Para peserta didik dari SMKN 1 Bojong, Purwakarta, mengunjungi BBPP Lembang dalam rangka study tour. Sejumlah 70 orang peserta didik dan guru pendamping berkumpul di Aula Catur Gatra dan disambut oleh Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika sebelum dilepas untuk berkeliling dan belajar pertanian di Inkubator Agribisnis. Para peserta didik tergabung di bawah jurusan Usaha Pertanian Terpadu sehingga kunjungan bersifat kunjungan industri untuk melihat cara BBPP Lembang mengelola screen house dan lahan terbuka serta pembuatan pupuk kompos di Rumah Kompos. Peserta didik SMKN 1 Bojong Purwakarta selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dan mulai berkeliling.

Para murid menjelajahi fasiltias pelatihan di BBPP Lembang diantaranya pada screen house tanaman hias. Tanaman hias yang dapat dipelajari di dalam screen house ini diantaranya adalah kaktus dan sukulen. Para murid kemudian mulai bertanya mengenai proses perbanyakan kaktus melalui metode okulasi atau penyambungan kaktus. Didampingi petugas lapang, para murid terlihat antusias bertanya mengenai kaktus mulai dari pembudidayaan hingga bisnis tanaman hias yang kian menguntungkan.

Sementara grup pertama mendatangi screen house tanaman hias dan Rumah Pangan Lestari, grup kedua mendapatkan materi mengenai pembuatan pupuk kompos di Rumah Kompos. Rumah Kompos BBPP Lembang memiliki beberapa ekor sapi yang dipelihara dengan baik untuk diambil kotorannya. Selanjutnya kotoran sapi tersebut diolah menjadi berbagai jenis pupuk kompos termasuk Kommix Hayati. Selain menjadi pupuk kompos, gas metana yang dihasilkan oleh kotoran sapi juga ditampung di dalam reaktor gas metana yang dapat menjadi sumber energi.

Fasilitas terakhir yang dipelajari oleh para peserta didik adalah instalasi aeroponik kentang. Kentang aeroponik ditanam di dalam kotak fiber dengan pengairan dari embun air. Hasil yang diberikan oleh metode ini adalah kentang generasi nol yang kemudian dibibitkan lagi. Untuk membudidayakan kentang dengan metode ini dibutuhkan planlet yang dihasilkan dengan metode kultur jaringan. Para murid terlihat antusias juga di sini karena kesempatan dalam pasar kentang generasi nol masih terbuka.

Mengakhiri kunjungan, Angga Maulana selaku Kepala Prodi Usaha Pertanian Terpadu SMKN 1 Bojong Purwakarta menghaturkan terima kasihnya. Angga yang pernah menjalani pelatihan di BBPP Lembang juga meninggalkan kesan-kesannya. “Semoga para murid dapat menerapkan ilmu yang dipelajari di BBPP Lembang di kemudian hari,” paparnya ketika dimintai keterangan.

Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mencetak generasi petani selanjutnya. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan bahwa pengembangan teknologi pertanian dapat menarik minat generasi muda. Pernyataan ini didukung oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. “yang menjamin pembangunan Indonesia kedepan adalah petani muda, para pelaku agribisnis yang digabungkan menjadi petani milenial yang beragribisnis. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan smart farming yang mempermudah dalam Bertani,” tegas Dedi.

Sementara itu, Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika menaruh harapan besar bagi generasi petani selanjutnya. Dalam sambutannya Ajat menekankan bahwa pembangunan pertanian harus diisi oleh aktor-aktor atau pelaku utama yang berkualitas unggul. “Insan pertanian generasi muda harus lebih baik daripada generasi pendahulunya,” Ajat menekankan. YKO/AFR