Sekolah Lapang, Kementan Dorong Petani Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan

udin abay | Sabtu, 02 Maret 2024 , 10:30:00 WIB

Swadayaonline.com - Sektor pertanian menjadi fokus utama pemerintah menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan, Kementan terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. 

"Ini memerlukan dukungan dari SDM pertanian dan yang memiliki potensi besar berasal dari usia produktif yaitu generasi milenial," kata Amran.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM di bidang pertanian dengan kegiatan Sekolah Lapang (SL). SL merupakan bentuk sekolah yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan, yaitu dilaksanakan di lahan petani dalam upaya peningkatan produksi padi nasional. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Sekolah Lapang menjadi salah satu metode pembelajaran yang efektif  dalam mendukung  peningkatan  produktivitas dan produksi pertanian. 

“Banyak cara yang dapat ditempuh, dalam proses transfer ilmu, dari penyuluh ke petani salah satunya melalui Sekolah Lapang yang cukup efektif dalam proses diseminasi.”sebut Dedi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Sekolah Lapang (SL) Pertanian Ramah Lingkungan. Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari efektif, 27 – 29 Februari 2024.

Kegiatan dibuka oleh Kepala DKPP Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo. Slamet menjelaskan di Kabupaten Ciamis, kegiatan Sekolah Lapang sangat didukung oleh pimpinan baik bupati maupun wakil bupati dalam rangka peningkatan SDM pertanian. Ini penting dilakukan untuk meningkatkan kompetensi petani kita terutama tentang pertanian ramah lingkungan.

Slamet berharap setelah kegiatan TOT ini, penyuluh pertanian Kabupaten Ciamis dapat mendiseminasikan ilmu yang diperoleh selama berlatih di BBPP Lembang kepada petani dan petani milenial peserta SL, untuk kemajuan pertanian di Kabupaten Ciamis khususnya, dan secara nasional mewujudkan ketahanan pangan.

Slamet juga menjelaskan program Sekolah Lapang Pertanian Ramah Lingkungan ini alur kegiatannya mulai dari sosialiasi program dihadiri bupati Ciamis, pelaksanaan TOT di BBPP Lembang dalam rangka pembekalan bagi penyuluh pendamping oleh widyaiswara BBPP Lembang, dilanjutkan rembug tani dan berakhir pada pelaksanaan farmer field day.

Selama kegiatan TOT, widyaiswara BBPP Lembang memberi materi dan melakukan pendampingan terkait konsep Sekolah Lapang (SL), Teknik Pendampingan dan Fasilitasi Kegiatan SL, Ciri-ciri dan Azas Proses Berlatih melalui SL, dan Aplikasi Penerapan Teknologi Padi Ramah Lingkungan. Peserta juga praktik langsung membuat kurikulum kegiatan Sekolah Lapang (SL) Pertanian Ramah Lingkungan.

Kegiatan ditutup secara resmi pada Rabu (28/2/2024) oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Ajat berharap pelaksanaan Sekolah Lapang (SL) yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ciamis berhasil dalam penerapan teknologinya.

“Semoga semua yang didapat selama pelaksanaan SL dapat diterapkan” ujar Ajat.

Shinta Maulana, salah seorang peserta mengapresiasi pelaksanaan SL dan berterima kasih memperoleh kesempatan belajar di BBPP Lembang.

“Sudah banyak metode Sekolah Lapang (SL) yang dilakukan seperti SL PTT, SL PHT, UBA dan lainnya. Adanya SL Pertanian Ramah Lingkungan dibuat sedikit berbeda dengan metode SL sebelumnya”. kata Shinta.

Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari widyaiswara BBPP Lembang untuk menemukan metode yang tepat untuk SL Pertanian Ramah Lingkungan ini,” imbuhnya. 

Sinta menambahkan harapan kami dengan SL Pertanian Ramah Lingkungan dapat meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Ciamis. Humas BPPSDMP/BBPP Lembang