Pertahankan Swasembada Pangan, Kementan Gelar Pelatihan Tematik Budidaya Padi di Jayapura

udin abay | Rabu, 08 Mei 2024 , 17:53:00 WIB

Swadayaonline.com - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan merupakan salah satu UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, telah melaksanakan salah satu tupoksinya yaitu meningkatkan kompetensi petani di kota Jayapura Papua khususnya budidaya padi melalui pelatihan. Tematik  Budidaya Padi bagi Non Aparatur di Kota Jayapura Papua.

Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 30 orang petani padi ini, telah dilaksanakan pada 23-25 April 2024 lalu. Sedangkan lokasi pelaksanaan kegiatan di BPP Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Kota Jayapura yaitu bapak Jean Hendrik Rollo, yang dihadiri juga oleh Kabid Sarana Prasarana, Herman Paktikawa, dan Koordinator akademik Saeroji selaku Widyaiswara dari BBPP Ketindan.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petani dalam menerapkan ilmu dan teknologi baru dalam rangka untuk swasembada pangan khususnya budidaya tanaman padi. Kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu para petani dalam rangka untuk meningkatkan produksi tanaman padi di Kota Jayapura pada khususnya dan Indonesia Timur pada umumnya.

Rendahnya produksi pertanian terutama tanaman padi dikarenakan kurangnya pengetahuan yang baru untuk mengatasi semua permasalahan yang ada dilapangan. Banyak sekali serangan hama penyakit yang tidak dapat diatasi secara ramah lingkungan, dan mengatasinya secara pestisida kimia sehingga input meningkat dengan tajam. Hanya petani yang mempunyai modal besar saja yang dapat menanam tanaman padi dapat menghasilkan.

Melalui pelatihan ini, petani mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi agar tanamannya sehat tanpa ada serangan hama penyakit dan produktivitasnya meningkat. Sanitasi lahan yang selama ini belum diketahui secara langsung, pada pelatihan ini juga diulas sampai detail sehingga serangan hama penyakit akibat dari sanitasi yang salah bisa segera ditangani dengan pertanian ramah lingkungan.

Untuk memahami semua materi pelatihan maka setiap materi peserta harus melakukan praktik secara langsung, baik itu cara mengidentifikasi permasalahan, teknis penanaman, pembuatan pestisida nabati, dan pembuatan beaveria basiana sebagai pengendalian hama tanaman padi. Dengan metode praktik secara langsung para peserta mampu mengaplikasikan sendiri di lapangan dengan bimbingan penyuluhnya.

Tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menggenjot ekspor, hal ini seperti dijelaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

“Kita harus meningkatkan keunggulan komparatif, itu yang harus digenjot. Indonesia mempunyai keunggulan komparatif yang bisa diolah dengan cara cerdas. Salah satunya dengan menggunakan smart farming sebagai pertanian cerdas, yang  dilakukan orang cerdas dan cara cerdas serta menggunakan varietas tinggi bermutu,”tegas Dedi. SRJ/YNI