Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Akselerasi UPSUS di Kaltara

udin abay | Sabtu, 25 Mei 2024 , 17:51:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi pangan nasional. Di antaranya melalui Upaya Khusus (UPSUS) percepatan dan peningkatan produksi pertanian, terutama padi dengan program pompanisasi. Hal itu dilakukan guna mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kerapkali meminta kepada seluruh Dinas Pertanian Provinsi  dan Kabupaten untuk mengakselerasi proses tanam, termasuk melalui program pompanisasi.

Harapannya agar Indonesia mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, khususnya padi. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan di Tanah Air, menekan impor beras, bahkan mampu melakukan ekspor.

"Kita targetkan pompanisasi ini bisa memberikan tambahan minimal 1,2 juta ton beras. Itu minimal. Semoga bisa sampai 1,5 juta ton. Dengan begitu, sebelum tiga tahun kita harapkan bisa swasembada lagi," kata Amran.

Untuk mewujudkan swasembada, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan turut mengakselerasi kegiatan Upsus peningkatan indeks pertanaman (IP), seperti yang baru-baru ini dilaksanakan di Kalimantan Utara (Kaltara).

Kegiatan ini bertujuan memastikan sekaligus mempercepat proses peningkatan IP yang awalnya satu kali tanam padi dalam setahun, menjadi dua kali bahkan lebih.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, dalam berbagai kesempatan, meyampaikan bahwa segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan dalam peningkatan produksi padi, baik pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang.

“Mau tidak mau, suka tidak suka Indonesia harus swasembada. Caranya, dengan meningkatakan produksi beras dengan peningkatan produktivitas. Kemudian, meningkatkan areal tanam dan indek pertanamannya,” kata Dedi.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian sekaligus penanggung jawab Satgas Antisipasi Kerawanan Pangan Provinsi Kaltara, Muhammad Amin, saat mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lubis di Kabupaten Nunukan, Kaltara, pada Kamis (23/5/2024).

Dalam kunjungannya, Amin bersilaturahmi dengan petani Kab. Nunukan sekaligus menyampaikan program-program strategis Kementan agar informasi pusat dan daerah tersampaikan.

Ia juga memberitahukan kondisi pangan negara saat ini sedang tidak baik-baik saja, akibat terjadi krisis pangan global yang disebabkan oleh perubahan iklim ekstrem el nino.

Sehingga beberapa negara pengekspor beras sudah tidak bisa lagi mengekspor ke Indonesia, karena mereka pun terkena krisis pangan.

"Karena itu, Kementan dengan lembaga lainnya terus melakukan upaya berbagai strategi untuk mencegah kondisi tersebut tidak terjadi di negara kita," ujar Amin.

Kementan, lanjutnya, melakukan rencana strategi bersama berbagai instansi lain melakukan percepatan menambah areal luas tanam baru, meningkatkan indeks pertanaman, kemudian perluasan area tanam melalui program pompanisasi.

Terlebih, menurut Kapuslat potensi pertanian di Kalimantan Utara khususnya di Kec. Lubis luar biasa, areal pertanamannya cukup luas. Namun, penanaman padinya hanya sekali tanam (IP satu) dalam setahun.

Selain itu, bibit padinya masih banyak yang menggunakan varietas lokal yang usia panennya mencapai 6 bulan.

"Sekarang teknologi ada varietas unggul yang bisa dipanen dalam 4 bulan kurang. Untuk memperluas area tanam tidak hanya dari tanam lokal tetapi ditambah dengan varietas unggul. Varietas lokal sudah turun temurun, tapi kita kembangkan untuk meningkatkan produktivitasnya melalui varietas unggul," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Amin juga memotivasi para ketua kelompok tani agar bersama-sama dengan para petani untuk terus meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, sekaligus mengelolanya dengan upaya yang maksimal.

"Mengelola pertanian ini harusnya seperti kita bagaimana mengelola bisnis sehingga mampu meningkatkan pendapatan. Tidak hanya sekedar produksi. Ini agar meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Amin.

Caranya, kata Amin di antaranya ialah dengan mengurangi biaya produksi lewat penggunaan teknologi atau mekanisasi, meningkatkan produksi dan produktivitas melalui inovasi, serta pengelolaan pertanian yang berbasis bisnis.

"Mari bersama-sama kita tingkatkan produksi dan produktivitas serta kesejahteraan petani. Kita sudah persiapkan saran prasarana, SDM, dan perubahan mindsetnya," ujar Amin.

Sebagi informasi, dalam pertemuan ini, turut hadir Kepala BPP Lubis Hadijah, Kabid PSP Nunukan, BSIP, Kepala Camat Lubis Kab. Nunukan, Ketua Gakpoktan di Kec. Lubis Kab. Nunukan, serta TNI Babinsa. CHA