Gandeng Kementan, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang Lakukan Pelatihan Penanganan Limbah Ternak

udin abay | Kamis, 06 Juni 2024 , 19:33:00 WIB

Swadayaonline.com - Limbah ternak menjadi salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Data Populasi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menyebutkan bahwa Pulau Jawa memberikan sumbangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30.100,86 CO2-e Gg/tahun. 

Guna mengatasi Emisi GRK salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan penanganan limbah secara baik dan tepat. Hal tersebut juga bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan guna mewujudkan pertanian ramah lingkungan. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kelestarian sumberdaya lahan pertanian dan mutu lingkungan serta keberlanjutan sistem produksi merupakan hal yang kritikal bagi usaha pertanian di negara tropis, termasuk Indonesia.

“Pertanian ramah lingkungan merupakan sistem pertanian yang mengelola seluruh sumber daya pertanian dan input usaha tani secara bijak, berbasis inovasi teknologi untuk mencapai produktivitas berkelanjutan dan secara ekonomi menguntungkan dan berisiko rendah,”kata Dedi.

Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang  menggandeng Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu untuk penyelenggaraan Pelatihan Pengolahan Limbah Padat dan Pengolahan Limbah Cair.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh perwakilan seluruh kelompok tani Kabupaten Jombang sebanyak 84 orang peternak. Pelatihan dilaksanakan di aula Dinas Peternakan Kabupaten Jombang pada tanggal 29 - 30 Mei 2024.

Berdasarkan Data BPS Tahun 2023 kabupaten Jombang, di sebutkan bahwa populasi ternak ruminansia yang ada di wilayah ini mencapai kurang lebih 8000 ekor. Populasi  ternak yang cukup tinggi tentunya mengakibatkan limbah yang dihasilkan juga melimpah.

Widyaiswara BBPP Batu, Dwita Indrarosa, yang merupakan salah satu pengajar pelatihan tersebut mengatakan, bahwa pupuk organik  bisa menjadi solusi dari melimpahnya limbah ternak serta langkanya pupuk anorganik.

“Pemanfaatan limbah padat untuk pembuatan pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan bahan organik tanah sebagai salah satu upaya memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi. Penanganan limbah yang tepat dan benar  akan mengatasi masalah pencemaran lingkungan seperti yang sering dikeluhkan masyarakat.” jelas Dwita.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo, dalam pembukaan pelatihan memberikan motivasi kepada seluruh peserta pelatihan untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang peternakan khususnya pengolahan limbah agar dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan peternak. DWITA/BBPP BATU