Sinergi Kementan dan Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo Latih Pengolahan Limbah Ternak

udin abay | Rabu, 10 Juli 2024 , 13:58:00 WIB

Swadayaonline.com  - Kelangkaan dan tingginya harga pupuk, menjadi isu hangat yang diperbincangkan masyarakat. Dengan adanya isu ini, pemerintah terus berupaya untuk menghadirkan solusi atas keresahan yang dirasakan oleh para petani, yaitu dengan menghadirkan pupuk organik. Pembuatan pupuk secara organik ini juga mendukung kelestarian serta mengurangi pencemaran lingkungan.

Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kelestarian sumberdaya lahan pertanian dan mutu lingkungan serta keberlanjutan sistem produksi merupakan hal yang kritikal bagi usaha pertanian di negara tropis, termasuk Indonesia.

“Pertanian ramah lingkungan merupakan sistem pertanian yang mengelola seluruh sumber daya pertanian dan input usaha tani secara bijak, berbasis inovasi teknologi untuk mencapai produktivitas berkelanjutan dan secara ekonomi menguntungkan dan berisiko rendah,” ujar Dedi.

Guna mengurangi keresahan masyarakat akan pupuk, Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo menggandeng Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu mengadakan Pelatihan Pengolahan Limbah.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 8-11 Juli ini diikuti oleh perwakilan kelompok tani Kabupaten Situbondo sebanyak 120 orang. Pelatihan dilaksanakan di 4 desa yang ada di Kabupaten Situbondo, yaitu Desa Trebungan dan Desa Krajan di Kec. Mlandingan serta Desa Gunung Malang dan Desa Gunung Putri di Kec. Suboh.

Berdasarkan Data Badan Pusat Satistik Tahun 2023 Kabupaten Situbondo, disebutkan bahwa populasi ternak ruminansia yang ada di wilayah Situbondo sendiri mencapai kurang lebih 156.000 ekor populasi sapi potong. Populasi  ternak yang cukup tinggi tentunya mengakibatkan limbah yang dihasilkan juga melimpah.

Widyaiswara BBPP Batu, Dwita Indrarosa, salah satu pengajar pelatihan mengatakan, pupuk organik dapat menjadi solusi dari melimpahnya limbah ternak serta langkanya pupuk anorganik.

“Pemanfaatan limbah padat untuk pembuatan pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan bahan organik tanah sebagai salah satu upaya memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi. Penanganan limbah yang tepat dan benar  akan mengatasi masalah pencemaran lingkungan seperti yang sering dikeluhkan masyarakat.” jelas Dwita.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo, Achmad Djunaedi, dalam pembukaan pelatihan memberikan motivasi kepada seluruh peserta pelatihan untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang peternakan khususnya pengolahan limbah agar dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan peternak. DWITA/BBPP BATU