Gandeng Kementan, Kabupaten Jombang Cegah Stunting Lewat Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Susu.

udin abay | Kamis, 01 Agustus 2024 , 09:58:00 WIB

Swadayaonline.com - Kekurangan gizi atau sering disebut dengan stunting, masih menjadi salah satu masalah yang perlu mendapatkan perhatian pada anak-anak Indonesia. Karena, stunting tidak hanya dapat mempengaruhi tinggi dan berat badan anak, tetapi juga tumbuh kembang, serta intelektualitas anak di kemudian hari. 

Asupan zat gizi pada balita sangat penting dalam mendukung pertumbuhan untuk pencegahan stunting. Memberikan asupan zat gizi dapat diberikan dari berbagai makanan dan minuman sehat, salah satunya adalah susu.

Susu dikenal sebagai sumber pangan yang mengandung gizi tinggi dan lengkap antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Nutrisinya yang tinggi menyebabkan susu menjadi substrat yang baik bagi pertumbuhan mikroba sehingga komposisi kimianya mudah berubah atau mudah rusak selama penyimpanan. 

Berdasarkan kondisi tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang menggandeng Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu untuk menjadi pemateri pada pelatihan pengolahan burger susu dan sate susu yang di selenggarakan di aula Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Selasa (30/07/2024).

Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Inovasi olahan tentunya membawa peningkatan nilai tambah yang signifikan. Yang lebih menarik, teknologi untuk pengolahan sudah tersedia, yang dibutuhkan hanyalah tekad petani dan bimbingan yang memadai.

“Saat ini, pertanian bukan hanya tentang menanam dan menjual hasil panen. Dulu, paradigma adalah "tanam, panen, dan jual." Sekarang, kita harus berpikir "tanam, panen, olah, dan jual," ujar Dedi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Tatik Setiawati menyampaikan pentingnya inovasi dalam pemanfaatan produk  olahan susu untuk mengatasi masalah gizi buruk di kalangan anak-anak dan memberikan peluang wirausaha di perdesaan. 

Menurut data dari Dinas Kesehatan Jombang, angka prevalensi stunting di Kabupaten Jombang pada Februari 2024 mencapai 5,88%. Angka ini menunjukkan perlunya upaya lebih, dalam meningkatkan gizi anak-anak untuk menurunkan prevalensi stunting di daerah tersebut.

Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan menangani permasalahan stunting pada balita,  diikuti oleh 30 peserta yang merupakan ketua dan tim penggerak PKK dari beberapa desa di Kecamatan Ngoro, Diwek, Sumobito, Mojoagung, Tembelang, Ploso, Wonosalam, Jombang, dan Plandaan.  Keterlibatan Ketua dan Tim penggerak PKK perwakilan setiap desa menunjukkan adanya dukungan penuh dari pemerintah desa dalam upaya mengatasi stunting dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. 
.
Widyaiswara Divisi Pasca Panen dan Pengolahan Susu BBPP Batu, Pontjo Tri Andajani yang merupakan pemateri pada kegiatan ini, menitikberatkan pemanfaatan protein curd untuk di olah menjadi patties burger dan sate susu. “Susu tidak hanya dapat diminum melainkan dapat dikonsumsi dalam bentuk olahan yang menarik” lanjut Pontjo. 

Antusias peserta ditunjukkan dengan aktifnya semua peserta melakukan praktek pengolahan dan menghitung analisa usahanya. Inovasi dan keterampilan yang tepat menjadikan produk olahan susu sebagai solusi untuk meningkatkan gizi dalam mengatasi permasalahan stunting.

Ditemui terpisah, Roby Darmawan selaku Kepala BBPP Batu menitipkan pesan kepada peserta untuk mengimplementasikan materi yang dperoleh saat pelatihan. Lebih lanjut peserta diharapkan dapat memulai usaha kecil di bidang olahan susu, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka. Pontjo/BBPP BATU