Tingkatkan Nilai Tambah, Kementan Latih KWT Provinsi Jawa Timur Pengolahan Cabai
udin abay | Jum'at, 08 November 2024 , 16:26:00 WIBSwadayaonline.com - Cabai, selain terkenal dengan rasa pedasnya, ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Beberapa manfaat utama cabai adalah membantu melegakan hidung tersumbat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga mendukung proses pembakaran lemak. Semua manfaat ini berkat kandungan senyawa aktif dalam cabai seperti capsaicin, serta berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin A, B6, C, dan kalium. Tak heran, cabai menjadi salah satu bumbu utama yang digunakan dalam masakan sehari-hari, bahkan dalam bentuk kering atau bubuk.
Di balik permintaan tinggi akan cabai, terdapat tantangan besar dalam menjaga ketersediaan cabai di pasar. Komoditas pertanian seperti cabai sering kali menjadi pemicu inflasi, terutama menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, dan lainnya. Fluktuasi harga cabai sering terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah ketidakstabilan pasokan yang dipengaruhi oleh musim panen dan faktor cuaca. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat agar pasokan cabai tetap terjaga dan tidak mudah rusak.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman terus mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya usahatani.
“Kementan terus mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usahatani. Pemerintah berkomitmen menjadikan pertanian sebagai dunia usaha atau bisnis yang strategis dan menguntungkan,” sebut Menteri Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menuturkan, bahwa SDM memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan pertanian, karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan di Provinsi Jawa Timur adalah penyelenggaraan pelatihan pengolahan tanaman pangan dan hortikultura bagi Kelompok Wanita Tani (KWT). Pelatihan yang diadakan oleh UPT Pelatihan Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur ini merupakan Angkatan ke II, dan berlangsung selama lima hari, mulai 4 s.d 8 November 2022. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota KWT, khususnya dalam hal pengolahan komoditas cabai, yang merupakan salah satu komoditas utama di daerah ini.
Pelatihan tersebut juga bertujuan untuk mendorong hilirisasi produk cabai, sehingga petani dapat mengolah cabai menjadi produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani dan anggota KWT dapat mengolah cabai dengan cara yang lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan pendapatan para KWT. Salah satu materi yang diajarkan dalam pelatihan ini adalah pembuatan keripik cabai, yang diharapkan bisa menjadi produk unggulan dari Provinsi Jawa Timur.
Rivana Agustin, salah satu narasumber dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, mengatakan, pelatihan ini sangat tepat karena cabai adalah komoditas yang menjadi fokus utama dalam program Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada hortikultura. Menurutnya, pengolahan cabai yang tepat, seperti diversifikasi produk cabai menjadi berbagai macam olahan, akan sangat membantu petani dalam mengatasi masalah melimpahnya hasil panen dan memperpanjang umur simpan cabai.
Dalam pelatihan tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga langsung mempraktekkan pembuatan keripik cabai merah. Luluk Rozaqoh, salah satu peserta pelatihan, berharap keterampilan yang diperoleh dapat membantu mereka dalam mengembangkan produk olahan cabai yang bisa menjadi produk unggulan daerah. Dengan adanya produk-produk olahan cabai yang berkualitas, diharapkan Provinsi Jawa Timur dapat lebih mandiri dalam mengelola hasil pertaniannya dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. RVN/YNI