Swadayaonline.com - Lembaga Sertifikasi Profesi - Peternakan Indonesia (LSP-PI) menyelenggarakan Witness Assesement untuk skema sertifikasi kualifikasi 3 dan 7 penyuluhan pertanian. 10 peserta yang mengikuti sertifikasi terdiri dari penyuluh swadaya dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S)  dari Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang dilaksanakan di Polbangtan Bogor,  Cinagara. (30/11).

Ketua LSP-PI, Dr. Sinis Munandar mengatakan, sertifikasi ini merupakan skema baru yaitu skema penyuluhan pertanian dari LSP-PI yang diperbaharui. "Witness Assesment ini merupakan salahsatu syarat yang harus dilakukan yaitu sertifikasi perdana yang disaksikan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) agar mendapatkan sebuah lisenss," ujarnya.

Menurut Sinis Munandar, LSP-PI mempunyai banyak Tempat Uji Kompetensi (TUK) di Universitas dan Balai Pelatihan Pertanian dengan assesor yang kompeten di bidangnya. "Kita sudah banyak melakukan kerjasama dengan Universitas dan Balai Pelatihan Pertanian sebagai tempat uji kompetensi," tegasnya.

Sinis Munandar menambahkan, sertifikasi bagi penyuluh pertanian menjadi keuntungan tersendiri karena keahliannya sudah diakui BNSP dan berkompeten dalam menjalankan tugasnya dalam hal penyuluhan pertanian.

Untuk diketahui,  kegiatan witness sendiri secara garis besar adalah kegiatan uji kompetensi yang langsung disaksikan oleh BNSP.  Seseorang yang mempunyai pekerjaan seperri penyuluh pertanian wajib memiliki keterampilan yang dilengkapi dengan sertifikat profesi agar bisa bersaing dan unggul saat mereka berada di dunia kerja.

Hadir dari BNSP yang menyaksikan pelatihan yaitu Mulyanto dan Fadjar A Boejamin. Menurutnya, Lembaga Sertifikasi tentu sangat berperan penting dalam melaksanakan sertifikasi profesi. Lembaga tersebut sebagai kepanjangan dari BNSP, sehingga perlu adanya proses witness untuk mendapatkan lisensi, setelah menjalani beberapa rangkaian proses sebelumnya. SY