Kalteng Bersinergi Kembangkan Tanaman Obat Herbal

udin abay | Kamis, 15 November 2018 , 04:33:00 WIB

Swadayaonline.com - 7,93% dari luas Indonesia dan banyak menyimpan keanekaragaman sumberdaya hayati tanaman obat yang banyak tersebar di daerah-daerah pedalaman dan kawasan hutan Kalimantan Tengah serta merupakan habitat alami tanaman tersebut. Sebagian telah diusahakan oleh masyarakat setempat sebagai tanaman obat tradisional yang diambil dari akar, daun maupun buah, diantaranya seperti tabat barito, pasak bumi, akar kuning, bawang hantu, dan tanaman obat lainnya yang berguna bagi kesehatan manusia. Dalam perkembangan farmasi, tumbuhan obat merupakan sumber senyawa bioaktif yang berkhasiat mengobati berbagai penyakit.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bersumber dari penggunaan tanaman berkhasiat obat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memandang perlu membentuk tim lintas sektoral untuk mengembangkan tanaman obat tradisional tersebut dalam bentuk herbal. Tim terdiri dari Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, BPTP Kalimantan Tengah Badan Litbang Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda Provinsi Kalteng, Universitas Palangka Raya, Universitas Muhamadiyah, Komisi Daerah Sumberdaya Genetik (SDG) Kalimantan Tengah, serta Pusat Studi Obat Tradisional Tropis Kalteng.

Pengembangan Tanaman Obat dan Pengolahan Herbal merupakan Program Dinas Kesehatan Prov Kalteng yang melibatkan Institusi lintas Sektoral. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasca panen dan Pengolahan Obat tradisional herbal, Dinas Kesehatan Prov Kalteng melaksanakan Studi Banding ke  Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu (PSPJ) Kab. Pekalongan Jawa Tengah (13/10/2018) untuk mendalami preparasi dan pengolahan jamu/herbal dengan sistem mekanisasi bersama Tim Lintas Sektoral. Kegiatan studi banding ini diterima  Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pekalongan dan mengikuti presentasi sistem tata kelola PSPJ Pekalongan. BPTP Kalteng diminta untuk mendampingi dalam pengembangan inovasi teknologi tanaman obat, mengingat telah banyak pengkajian yang dilaksanakan BPTP dalam mengkrakterisasi Keanekaragaman Sumberdaya Genetik (SDG) di Kalimantan Tengah, 
Menurut Kapela BPTP kalteng (Dr.F.F.Munier) BPTP Kalteng sejak tahun 2003 telah melakukan kajian tentang Pengelolaan SDG Tanaman Obat spesifik Kalimatan Tengah, dari hasil eksplorasi plasma nutfah di kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Barito Utara serta Kab.Kapuas teradapat beberapa tanaman yang mempunyai nilai potensial dan telah dimanfaatkan masyarakat, sebagian berbentuk pohon, palem-paleman, perdu dan herba diantaranya pasak bumi, karamunting, bawang dayak, kunyit akar, penawar sampai, penawar seribu, sembung, simpur dan sejenisnya. Manfaat tumbuhan tersebut sebagian besar untuk mengobati penyakit seperti pusing, demam, pilek, sakit gigi, sakit perut, malaria dan sebagai obat gosok, sehingga menurut Kepala BPTP Kalteng dengan adanya kunjungan ke Pusat Olahan Jamu/Obat Tradisional dapat mendorong industri herbal di Kalimantan Tengah.

Kunjungan ke PSPJ Pekalongan juga melibatkan tim dari Universitas Palangka Raya, Bappeda Prov.Kalteng, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan dinas terkait lainnya sebagai pengetahuan bagaimana melaksanakan budidaya hingga pengolahan tanaman obat lokal Kalteng di Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat milik Dinas Kesehatan Prov Kalteng. Disamping itu Dinas Kesehatan Prov Kalteng juga akan melakukan pembinaan pengrajin herbal tradisional untuk jaminan mutu produk  melalui pusat pengolahan yg sudah mulai berjalan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng (drg.Yayu Indriaty,Sp.KGA) yang mengkoordinasikan kegiatan ini menyatakan bahwa pembentukan tim lintas sektor bertujuan adalah untuk membangun jejaring kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak untuk mengembangkan, melestarikan dan monsosialisasikan manfaat berbagai tanaman obat tradisional Kalimantan Tengah. SY/HMSL