BUN500, Solusi Peningkatan Produktivitas Komoditas Perkebunan

udin abay | Selasa, 20 Agustus 2019 , 11:54:00 WIB

Swadayaonline.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian bersama Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pertama kalinya menyelenggarakan acara The 1st International Conference on Sustainable Plantation 2019 di IPB International Convention Center, Bogor. (20/8/2019). 

Menteri Pertanian dalam sambutannya yang disampaikan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry saat membuka diskusi mengatakan bahwa komoditas perkebunan Indonesia banyak memberikan devisa ke negara. Namun sebagian besar tanaman kita sudah tua, dan kita akan revitalisasi dengan program BUN500 agar produksinya meningkat karena menggunakan benih unggul. 

Fadjry mengatakan, seminar ini untuk mendapatkan umpan balik dan masukan, sharing pengetahuan, inovasi teknologi dari berrbagai stake holder dalam dan luar negeri. Karena Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar untuk meningkat selain kelapa sawit, juga ada kakao, tebu, karet, kopi dan lainnya. "Diharapkan nantinya ada kerjasama dan kesepahaman untuk mendapatkan solusi yang terbaik", tambahnya.

Fadjry menambahkab, menurunnya produktivitas tanaman perkebunan selain tanamannya yang sudah Selain tua, karena kurangnya pemeliharaan. juga oemeliharan yang kurang. Contoh tanaman kakao yang ada sebenarnya itu hutan kakao, karena kurangnya pemeliharaan dan pemupukan. 

Tapi menurut Fadjry,.sebenarnya dengan sentuhan intervensi teknologi yang sedikit, tanaman yang sudah tua bisa berbuah dan itu akan ditampilkan pada acara Hari Pangan Se-dunia 2019. "Sebenarnya petani tahu bagaimana meningkatkan produktivitas, tapi karena kurangnya edukasi yang maksmal, maka hasilbya produktivitasnya juga tidak maksimal", tambahnya.

"Dengan Potensi generik tanaman, lingkungan dan pemerliharaan yang baik, maka hasilnya akan bagus. Tapi kalau tidak dipelihara dengan baik, maka hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Memang untuk perkebunan rakyat terkait pemeliharaan benih bersertifikat, membutuhkan pembiayaan. Maka peran pemeribtah nanti akan masuk melalui BUN 500 didalamnya, sehingga akan meningkatkan produktivitasnya", ujar Fadry.

Menurut Fadjry, dengan program BUN500, balitbangtan akan menyediakan varietas unggulnya dan Ditjen Perkebunan yang memperbanyaknya. Kalau varietas ini digunakan, maka akan ada peningkatan minimal 30 persen dari produksi yang sudah ada. "Benihnya bagus, puouk diberikan, budidaya dikawal, maka hasilnya akan naik", tegas Fadjry.

Produksi nasional kakao 07-0,8kg/ha itu data BPS, padahal ada varietas yang potensinya 3,7 tonkg/ha, itu akan kita kembangkan keseluruh indonesia untuk menggunakan varieyas twrsebut. Harapan kita mencapai 3 ton.

Dekan Fakultas Pertanian IPB, Suward mengatakan seminar ini menghadirkan praktisi maupun stake holder dari berbagai negara. "Ada produsen, pengguna, maupun yang menolak sawit, pertemukan untuk mencari solusi terbaik dan mencari jalan keluar masalah yang ada", ujarnya.

Suwardi menambahkan, luasan sawit lebih 14 juta hektar, namun produksinya masih sangat rendah. Untuk meningkatkan ekapor, tidak perlu lagi ada penambahan areal, tinggal bagaimana meningkatkan produktivitasnya sehingga Indonesia yerus menjadi ekapoetir aawit nomor satu didunia" tambahnya. SY