Pengembangan UPPB untuk Meningkatkan Produktivitas, Kualitas dan Nilai Tambah Petani

udin abay | Senin, 23 Desember 2019 , 19:57:00 WIB

Swadayaonline.com - Salahsatu program Kementerian Pertanian tahun 2020 adalah meningkatkan ekapor pertanian menjadi tiga kali lipat dalam satu tahun. Untuk mewujudkan program tersebut, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan akan mengidentifikasi komoditas ang mempunyai komperatif tinggi untuk ekspor di setiap wilayah.

"Provinsi Sumatera Selatan mempunyai komoditas ekspor perkebunan yang cukup tinggi seperti karet, kopi, sawit, dan kelapa. Di Sumsel, Ditjen Perkebunan akan fokus melakukan pengembangan dan peningkatan produksi pada komoditas tersebut yaitu melalui pendekatan kawasan dan cluster", ujar Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagyono pada acara kunjungan Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo di Desa Karang Baru, Kecamatan Sumber Marga Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan. (23/12/2019)

Kasdi mengatakan, untuk mencapai ekapor menjadi tiga kali lipat, Ditjen Perkebunan akan meningkatkan provitas dan produktivitas minimal tujuh persen setiap tahun. "Kita juga akan mencari mitran untuk berinvestasi, selain itu diharapkan para petani bisa memanfaatkan dana KUR, serta mengerakkan UMKM. Karena tidak mungkin hanya dengan APBN, bisa mengurusi semuanya, jadi semua kita padukan dan integrasikan sehinga akan mengungkit produjtivitas. Kalau tidak melompat, itu tidak akan bisa meningkatkan produksi", tambahnya.

Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas menurut Kasdi yaitu dengan memanfaatkan varietas baru. Untuk menggenjot ekspor yaitu dengan mengoptimalkan produk olahan, sehingga akan meningkatkan nilai tambah bagi petani. "Yang panen sekarang, merupakan mereka yang menanam tiga tahun lalu. Dan diharapkan produksinya tidak semuanya dijual secara romateril tapi juga dalam kontek hilirisasi atau olahan, sehingga akan ada nilai tambah dan ekspornya juga akan naik", ungkapnya.

"Untuk harga karet dunia saat ini memang masih kurang bagus. Agar harga tidak jatuh, maka kita harus tingkatkan kualitas karetnya melalui Unit Pengolahan dan Pemasaran Bongkar (UPPB) dan pemerintah akan terus membangun dan membantu alatnya, sehingga harga akan menjadi naik. Jadi pasar dalam negeri juga akan terus digenjot, karena 60 persen hasil karetnya untuk membuat ban", tegas Kasdi. SY