Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo : Jangan Takut Sistem On Granting

udin abay | Jum'at, 10 Januari 2020 , 19:32:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk meningkatkan pendapatan petani khususnya padi di daerah dan mendukung terwujudnya ketahanan pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melakukan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP). IPDMIP merupakan program pembangunan yang dikelola secara terintegrasi dengan melibatkan peran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri Kementerian Pertanian dan Bappenas.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, H. Ashar mengatakan selalu mendukung program pemerintah pusat dalam meningkatkan pendapatan petani salahsatunya IPDMIP. "Bahkan Bupati Wajo telah mengganggarkan anggaran pendampingan untuk program IPDMP 2020", ujarnya.

"Dengan adanya program tersebut, petani mendapatkan pelatihan bagaimana cara mengolah tanah, budidaya, panen sampai pemasaran bahkan mendapatkan benih padi bersertifikat. Dengan pelatihan tersebut, kini pola pikir petani sudah mulai berubah dan sudah melakukan cara bertani yang baik, sehingga dapat meningkatkan produksi dan provitasnya. Program ini manfaatnya sangat luar biasa bagi petani, karena kesejahteraannya kini lebih meningkat", tegas Ashari.

Mengenai penggunaan anggaran melalui on granting, Ashar mengatakan perlu ada komunikasi keyakinan bersama antara Dinas Pertanian, Bappeda, Bupati dan Tim Anggaran, bahwa kegiatan IPDMIP sangat bermanfaat bagi petani. Hasilnya, petani kini banyak merasakan manfaatnya dan lebih sejahtera. "Saya berharap, kabupaten lain juga dapat melakukan hal yang sama, sehingga program ini dapat berjalan dengan baik. Jangan takut dengan sistim on granting, karena pasti diganti anggaran yang sudah dikeluarkan", tambahnya. (9/1/2020)

Penyuluh Pertanian Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Makmur SP, mengatakan melalui program IPDMIP selain bisa input pengadaan angka kredit poin. Dirinya juga bisa meningkatkan kapasitasnya untuk melakukan penyuluhan yang sangat dibutuhkan oleh petani. "Dulu susah sekali untukk melakukan pertemuan dengan kelompok tani, dengan program ini malah petani yang selalu meminta untuk melakukan pertemuan. Itu karena mereka selalu ingin menambah pengetahuan bertani dan sudah merasakan manfaatnya", ujarnya.

Makmur mencontohlan, sebelum masuk program IPDMIP, produksi petani sangat sedikit. Setelah mempelajari dan memanfaatkan pelatihan, produksinya meningkat. Sebelum ada program ini mereka selau beli beras ke pasar, sekarang mereka tidak lagi beli beras bahkan sudah bisa menjual gabah atau beras. "Kedepan saya ingin petani untuk berkelompok dalam proses pemasaran dan mencari mitra untuk menampung hasil produksinya, sehingga ada nilai tambah dan harga tidak bisa dipermainkan. Saya juga berharap program ini bisa dirasakan oleh petani lebih banyak lagi ", katanya. SY