Sosialisasi Kostratani: Kepala BPPSDMP Minta Banten Tingkatkan Volume dan Komoditas Ekspor Pertanian

udin abay | Kamis, 23 Januari 2020 , 20:21:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melakukan sosialisasi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Provinsi Banten. Hadir pada acara tersebut Gubernur Banten, Bupati Pandeglang, kepala Pusat Pendidikan BPPSDMP, Penyuluh, POPT, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Peternakan dan Perikanan, THL-TBPP, dan seluruh Kepala Dinas Pertanian dan Camat se-Provinsi Banten di Gedung Plaza Aspirasi, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten. (23/1/2020)

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dalam sambutannya memberi aprsiasi dan bergembira, karena gubernur bupati camat dan seluruh penyuluh mendukung Kostratani. Menurutya, Gubernur Banten sangat perhatian dan fokus terhadap pembangunan petanian. Hal tersebut sudah dibutikannya sampai saat ini menjadikan pertanian sebagai penyanggah ekonomi masyarakat yang memberikan kehidupan yang berkelanjutan.

"Dengan hadirnya lebih dari 1000 peserta ini, saya yakin dan optimis program pembangunan pertanian dari pusat sampai daerah bisa dilaksanakan sebaik baiknya di provinsi Banten. Karena Banten punya potensi petanian Pajale dan sebagai sentra beras nasional dan sudah ekspor manggis, jengkol, kopi dan lainnya. Kedepan saya berharap, Banten bisa meningkatkan volume dan komoditas ekspornya tidak hanya ke wilayah DKI Jakarya tetapi juga ke seluruh daerah dan mancanegara", ujar Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, selain dukungan penuh dari penggerak Kostratani, Provinsi Banten merupakan daerah yang mempunyai sinyal bagus untuk menjalankan Kostratani. Kita hanya tinggal memperbaikinsarana prasarana dan IT, agar bisa terkoneksi ke Kostratani seluruh Indonesia. Saat terjadi banjir, kita sudah bisa langsung berkomunikasi melalui Agriculture War Rrom (AWR) untuk mengetahui titi-titik yang terkena musibah dan memberikan bantuan. Melalui Kostratani, nantinya penyuluh bisa mendapatkan pelatihan dan training melalui teleconference", tegas Dedi Nursyamsi. SY/CHA