IPW dan Agroekosistem Serta Teknik Pemecahan Masalah

udin abay | Jum'at, 14 Februari 2020 , 08:59:00 WIB

Swadayaonline.com - Rabu (12/02/2020), Kegiatan Pelatihan Fungsional Alih Kelompok di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang masih terus berlanjut. Penyampaian materi pertama oleh Widyaiswara Yusuf Hidayat mengenai Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian kepada para peserta pelatihan, dilanjutkan kembali untuk sesi kedua oleh Muharja juga Widyaiswara. Materi yang disampaikan mengenai “IPW dan Agroekosistem”.

IPW (Identifikasi Potensi Wilayah) merupakan kegiatan penggalian data potensi wilayah yang terdiri dari data sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan sumberdaya manusia sebagai pelaku utama dalam mengelola usahatani. Sedangkan data-data pendukung pengelolaan usahatani terdiri dari data monografi desa, penerapan teknologi budidaya yang biasa dilakukan petani, komoditi pertanian yang dikelola petani. IPW sebagai bahan acuan dasar dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dengan metode PRA (Participatory Rural Apraisal), sebagaimana yang tercantum dalam Permentan No. 47 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Ada beberapa agroekosistem yang harus diperhatikan dalam pertanian seperti saprodi, budidaya, pengolahan hasil dan pasar, seluruh bagian dari agroekosistem ini harus ditunjang dengan penyuluhan pertanian yang professional.

“Sebelum penyuluh ke lapangan harus sudah ada potensi dan masalah yang dibawa dan seorang penyuluh professional wajib melakukan IPW” ujar Muharja. Hal inilah yang menjadikan IPW merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan penyuluhan pertanian. Data sekunder yang dicari dalam penyusunan IPW yaitu jumlah penduduk, penguasaan lahan, umur, jumlah kelompok penting digunakan untuk penyuluhan pertanian. 

Setelah identifikasi dilakukan barulah pengambilan masalah dapat dilakukan, dalam pengambilan masalah terdapat beberapa alat yang dapat digunakan yaitu PRA, GMP dan SWOT.
Analisis masalah menggunakan PRA yaitu melalui pemetaan wilayah dan melihat kondisi di desa sedangkan GMP melalui analisis Gawat, Mendesak, dan Penyebaran setelah itu baru bisa dilihat mana yang paling dibutuhkan. Sedangkan jika menggunakan analisis SWOT, maka analisis yang dilakukan berdasarkan kekuatan dan kelemahan dari dalam dan luar masalah yang ingin dipecahkan. SY/RKE