Serapan Anggaran 2020, Kapusluh Minta Daerah Realisasikan Pembayaran BOP dan Honor Penyuluh

udin abay | Selasa, 18 Februari 2020 , 21:20:00 WIB

Swadayaonline.com - Serapan anggaran penyuluhan tahun 2018 sebanyak 97 persen, sedangkan tahun 2019 hanya 95 persen. Realisasi anggaran tersebut perlu ditingkatkan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi untuk penyusunan materi dan metode penyuluhan 2020 juga harus lebih efektif dibandingkanntahun 2019. Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Leli Nuryati pada acara kordinasi, singkronisasi dan konsolidasi program pemantapan sistem penyuluhan pertanian tahun 2020 di Indoluxe Hotel, Jogyakarta. (18/2/2020)

"Agar serapan anggaran memcapai 40 persen tahun 2020, saya berharap bulan Maret masing-masing daerah harus berakselerasi untuk merealisasikan terutama untuk pembayaran Biaya Operasional Penyuluh (BOP) dan honor penyuluh minimal tiga bulan sesuai yang dijadwalkan. Dengan terealisasinya serapan anggaran, nantinya penyuluh akan lebih termotivasi untuk mencapai kenaikan target produksi pertanian 7 persen dan program kostratani serta program BPPSDMP lainnya", ujar Leli Nuryati.

Dirinya menambahkankan, penyuluh selalu mengupdate seluruh data kegiatannya baik Simurp maupun IPDMIP melalui Simluhtan yang akan terkoneksi dengan Kostratani. "Dari database yang ada tersebut, akan dimanfaatkan oleh seluruh eselon 1 melalui Agriculture War Room (AWR) dalam melakukan seluruh kegiatannnya. Selain itu, penyuluh juga harus mengerti seluruh kegiatan intik dari setiap eselon 1 dan menjabarkannya melalui materi penyuluhan untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar seluruh program kementerian pertanian bisa diralisasikan dengan baik", tegasnya.

Terkait program Simurp dan IPDMIP, Leli Nuryati juga meminta progran tersebut juga bisa memfasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), jangan hanya terpaku pada kegiatan project utamanya saja, karena kedua program tersebut juga terkoneksi dengan Kostratani. Penyuluh juga jangan terpaku dalam melaksanakan satu persatu kegiatan, tetapi harus terkoneksi dengan kegiatan lainnya seperti saat melakukan demplot harus diiringi dengan kegiatan bimtek dan pelatihan, sehingga seluruh kegiatan berjalan seiring. SY