Realisasikan Gedor Horti Melalui Pelatihan Komoditas Cabai Merah Berorientasi Ekspor
udin abay | Rabu, 26 Februari 2020 , 08:24:00 WIBSwadayaonline.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mencanangkan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau disebut Gratieks. Program ini menargetkan lompatan nilai ekspor dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Target strategis Kementerian Pertanian tersebut selanjutnya menjadi fokus bagi jajaran seluruh unit di Kementerian Pertanian.
Untuk mewujudkan program tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura menyusun sejumlah langkah strategis untuk merealisasikannya. Gedor Horti atau Gerakan Mendorong Produksi, Meningkatkan Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura merupakan program strategis jangka panjang Ditjen Hortikultura Kementan. Tujuan utamanya mendorong peningkatan produksi 7 persen per tahun, merealisasikan Gratieks dan peningkatan pemanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 6,39 triliun.
Cabai merah merupakan komoditas sayuran utama yang sangat strategis, memiliki nilai ekonomis tinggi dan mempunyai prospek pasar yang unik dan menarik karena menjadi salah satu komoditas yang bisa berpengaruh terhadap inflasi. Selama ini budidaya cabai merah dilakukan secara musiman sehingga produksi maupun harga sangat berfluktuasi sepanjang tahun. Oleh karena itu dikatakan prospek pasarnya tidak stabil, terlihat saat hari-hari besar seperti hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru dimana persediaan cabe merah rendah, harga bisa melambung tinggi sekali, Namun saat musim panen raya yang berlimpah harga bisa jatuh merosot tajam, pola ini hampir terjadi setiap tahun.
Permintaan komoditas tersebut setiap tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, pendidikan serta kesejahteraan masyarakat. Namun umumnya budidaya cabai merah dilakukan awal musim kemarau dan produksinya akan menurun selama musim penghujan. Agar produksi cabai merah dapat merata sepanjang musim, sehingga tidak menimbulkan fluktuasi harga, maka keadaan harga yang relatif stabil sangat diperlukan, yang tujuannya untuk menjaga iklim berusahatani yang lebih menjanjikan, tataniaga yang mantap maupun konsumsi yang stabil. Oleh karena itulah perlu kiranya perencanaan pengelolaan secara khusus untuk komoditi tersebut. Dengan demikian fluktuasi produksi dan harga yang tinggi dapat dihindari
Dalam pengembangannya ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan teknik produksi, diantaranya persiapan lahan, pemilihan benih cabai merah, pemeliharaan hingga penanganan pasca panen serta pemasaran hasil/ pengelolaan rantai pasok.
Dari beberapa permasalahan tersebut diatas, maka peranan petugas untuk peningkatan SDM dalam pananganan komoditas cabai merah yang berorientasi ekspor, terutama para pelaku pembina dilapangan masih perlu dibekali ketrampilan dan pengetahuan melalui pelatihan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan memfasilitasi pelatihan budidaya cabe merah bagi petugas dari 4 provinsi yaitu Jatim, Bali, NTB dan NTT dengan jumlah 30 orang petugas/ penyuluh. Pelatihan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi kerja penyuluh pertanian dalam melaksanakan dan mengembangkan budidaya cabe merah yang berorientasi ekspor. Pelatihan ini dilaksanakan 25 Februari sampai 2 Maret 2020. Acara ini dibuka oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, Astutiningsih dan didampingi oleh sejumlah pejabat struktural dan fungsional BBPP Ketindan. SY/YNI