Koordinasi Persiapan Kerjasama Pelatihan Indonesia dan Suriname Bidang Pengolahan Hasil Pertanian

udin abay | Senin, 02 Maret 2020 , 20:24:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam rangka tindak lanjut dari inisiatif Non Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC) tentang kerjasama Indonesia dan Suriname untuk pelatihan pengolahan hasil pertanian, khususnya bagi penyuluh dan/ atau pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Suriname, Direktur NAM Centre, Roni P. Yuliantoro hadir beserta staf dan pengusaha UMKM dari Tanzania untuk melaksanakan rapat koordinasi. 

Rapat koordinasi ini dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Sumardi Noor, dan selain dihadiri dari pihak NAM Centre juga dihadiri oleh pejabat struktural dan widyaiswara dari departemen pengolahan hasil dan budidaya, pranata humas dan staf program dan kerjasama. Roni P. Yuliantoro menyampaikan maksud dan tujuannya kepada seluruh peserta rapat, bahwa tujuannya ke BBPP Ketindan adalah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kesiapan bahan pelatihan seperti modul dan kurikulum pelatihan pengolahan hasil pertanian, kesiapan pengajar/ narasumber dan fasilitator, kesiapan sarana dan prasarana pelatihan seperti laboratorium,  asrama dan kelas serta jadwal pelatihan. 

Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor menyambut hangat maksud dan kedatangan dari pihak NAM Centre. Dalam sambutannya Sumardi Noor berharap agar pelatihan ini betul-betul bisa memberikan  manfaat dan nilai tambah bagi peserta yang berlatih. Sumardi Noor juga menambahkan bahwa BBPP Ketindan mempunyai puluhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang berprestasi serta kompeten dibidangnya. Seperti yang akan dijadikan lokasi praktik pelatihan kerjasama ini ialah P4S Intan di Kabupaten Malang. P4S Intan merupakan salah satu P4S yang membuat banyak teknologi terapan produk olahan pertanian. Tak terhitung berapa banyak produk olahan yang telah tersebar dibeberapa daerah penjualannya dan belum lagi binaan-binaannya yang sukses menjadi wirausaha. 

Setelah pemaparan kurikulum, modul, narasumber dan jadwal, rombongan diajak keliling oleh Kepala Balai untuk meninjau sarana prasarana dan fasilitas untuk persiapan kerjasama pelatihan antara Indonesia dan Suriname. Menurut Desteri Ruta dan Diana yang merupakan penguasaha dari Tanzania mengatakan bahwa banyak ilmu yang bisa digali di BBPP Ketindan. Seperti saat bertemu dengan Susanto dari P4S Joglo Nganjuk binaan BBPP Ketindan yang mempernalkan light trap atau perangkap serangga menggunakan energi matahari. Kemudian pengelolaan limbah pertanian (zero waste), perangkap serangga non pestisida, pengolahan hasil pertanian dengan berbagai olahan dari tanaman pangan dan tanaman obat serta hortikultura dan proteksi tanaman sebagai usaha menuju pertanian ramah lingkungan. Hal inilah yang sangat diminati oleh pemerintah Tanzania dimana teknologi dan inovasi terapan ini sangat mudah diaplikasikan oleh masyarakat atau petani di Tanzania. Diakhir kegiatan rombogan NAM Centre menuju P4S Intan untuk melihat kesiapan lokasi praktik lapang peserta pelatihan dan didampingi oleh widyaiswara departemen pengolahan hasil. SY/YNI