Menteri Pertanian Terus Lakukan Sosialisasi Antisipasi Penanganan Covid 19 Lingkup Kementan

udin abay | Jum'at, 27 Maret 2020 , 18:36:00 WIB

Swadayaonline.com - Tim Dokter Penanggulangan Dampak Covid-19 Kementerian Pertanian melalui Agricultural War Room (AWR) melakukan sosialisasi antisipasi penanganan Covid-19 di lingkungan Kementerian Pertanian  pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2020. Kegiatan ini dilakukan melalui teleconference mengingat kondisi kita saat ini yang masih terdampak pandemi virus Covid-19 yang diikuti oleh lebih dari 100 orang baik dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Sekretaris Jenderal Momon Rusmono, Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi, Sekretaris Badan PPSDMP, Kepala UPT BPPSDMP, BPTP Jawa Tengah dan Pejabat Struktural serta Pejabat Fungsional lingkup Kementerian Pertanian.

Covid-19 merupakan singkatan dari coronavirus disease 2019. Di Indonesia sudah menunjukkan angka 893 total kasus dan yang meninggal 78 orang per tanggal 26 Maret 2020 pukul 15.39 WIB  dengan wilayah transmisi lokal yaitu DKI Jakarta, Banten (Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang), Jawa Barat (Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok dan Kabupaten Karawang), Jawa Tengah (Solo), Jawa Timur (Kabupaten Malang, Kabupaten Magetan dan Surabaya). Gejala yang timbul mulai dari yang ringan hingga berat diantaranya adalah demam (>38ºC); batuk, pilek, nyeri tenggorokan; sesak nafas; nyeri badan, fatique/lelah; nyeri kepala; diare, mual muntah dan bias tanpa gejala (carrier). Gejala yang terakhir ini yang dapat membahayakan orang-orang disekeliling kita tanpa disadari sehingga infection rateCovid-19 dapat menginfeksi sekitar 1.5 orang sampai 4.5 orang. Dimana faktor resiko penyakit berat pada usia lanjut; gangguan imunitas (lupus, pemakaian steroid, dll), penyakit penyerta (diabetes melitus, hipertensi, gangguan saluran nafas kronis, penyakit jantung, dll); berat badan berlebih; ibuhamil dan perokok (aktif dan pasif). 

Menurut modelling University of Essex, England, perkiraan puncak kasus di Indonesia, kemungkinan terjadi di bulan Ramadhan. Sampai detik ini belum ada vaksin untuk mencegah penularan Covid-19, sehingga diperlukan pencegahan dalam bentuk etika batuk dan bersin, cuci tangan dengan sabun; tidak memegang wajah sebelum cuci tangan, hindari kontak dengan orang sakit, masak makanan sampai matang, social distancing, Tetap dirumah, karantina mandiri untuk PDP, kontak erat dan pulang dari negara/daerah terjangkit; meningkatkan daya tahan tubuh (cukup kalori, protein, sayur, buah, aktivitas fisik cukup, tidur cukup) dan konsumsi suplemen/multivitamin jika diperlukan serta yang paling penting yaitu Menjaga Kesehatan Mental. 

Momon Rusmono selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian menghimbau kepada seluruh pegawai Kementerian Pertanian untuk tetap melakukan Ketersediaan Pangan bagi 260 Juta Penduduk Indonesia. 
Di masa-masa inilah kita perlu saling bahu membahu dan saling menjaga. Dengan patuh menjaga jarak sosial, kita dapat menyelamatkan banyak orang. Kita perlu bersabar dan menjadi bagian dari mereka yang menggerakkan perubahan. Because progress is impossible without change, and those who cannot change their minds, cannot change anything…The moment to act is now!. SY/RVN/YNI