Berdayakan Gender Melalui Praktek PGPR

udin abay | Sabtu, 28 Maret 2020 , 13:51:00 WIB

Swadayaonline.com - Hingga saat ini kaum perempuan masih sangat rendah keterlibatannya dalam program pembangunan maupun dalam organisasi di tingkat daerah tempat tinggalnya sehingga menempatkan kaum perempuan lebih berperan sebagai objek dari program pembangunan.

Demikian pula halnya yang terjadi pada kaum perempuan di Desa Kupang Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso sehingga dari keadaan ini penyuluh pertanian setempat, Hardianto, merasa perlu melakukan pemberdayaan pada kaum perempuan di Desa Kupang untuk meningkatkan atau mendorong kaum perempuan agar mampu meninngkatkan kemampuannya.

Salah satu cara yang diambil adalah penyuluh pertanian menggandeng POPT dengan mengajak ketua Kempok Wanita Tani (KWT) Mandiri, Saniye, untuk melakukan praktek pembuatan PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobacteria sebagai salah satu bentuk dukungan nyata kaum perempuan  terhadap kegiatan perekonomian keluarga melalui sektor pertanian.

PGPR sendiri memiliki manfaat terhadap pertanaman diantaranya mampu memacu pertumbuhan tanaman dan fisiologi akar, mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga serta sebagai tambahan bagi kompos serta mempercepat proses pengomposan.
Bahan dan cara pembuatannya pun tidaak terlalu sulit sehingga memungkinkan untuk kaum perempuan membuatnya. Bahan dan cara pembuatannya adalah  merendam 100 gr akar bambu yang masih hidup dalam air matang dingin 2 – 4 hari. Merebus 400 gr gula pasir, 200 gr trasi dalam 10 liter air sampai mendidih selama 20 menit. Setelah dingin semua bahan dimasukkan ke dalam tempat kemudian di tutup rapat dan setelah 15 hari PGPR siap untuk di aplikasikan.

Dari kegiatan praktek ini Hardianto bersama penyuluh pertanian di Desa Kupang sangat berharap adanya perubahan terhadap kapasitas kaum perempuan dengan tujuan akhir ikut berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan keluarganya. SY/HRD/YNI/ASP