Pertanian Tidak Terhenti: Konsumsi Olahan Rimpang Untuk Tingkatkan Imunitas Cegah COVID-19

udin abay | Kamis, 02 April 2020 , 22:02:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian memiliki tiga program strategis untuk meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani yaitu meningkatkan pelayanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).  

Sebelumnya, dalam Pembukaan Asian Agriculture and Food Forum yang digelar pada  tanggal 12 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa sektor pertanian harus mampu mendorong tingkat kesehatan yang lebih baik. Saat ini, masyarakat harus fokus kepada pemilihan komoditas bernilai tinggi, yaitu minyak atsiri dan pentingnya pekerjaan pertanian dari hulu sampai hilir. 

Seiring  hal tesebut, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Dedy Nursyamsi mengarahkan bahwa dalam mendukung program strategis Kementan,  sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm akan tetapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dimulai dari cara penanganan panen yang baik (Good Handling Practices), proses pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing hingga pengemasan yang menarik.

Hal ini sejalan  dengan Rencana Kerja Kementerian Pertanian mengenai peningkatan diversifikasi pangan dan pemantapan ketahanan pangan dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal, salah satunya adalah tanaman rimpang seperti temulawak, jahe, kayu manis, sereh,kunyit, temumangga dan aneka rimpang lainnya.  Tanaman rimpang sejak dahulu telah dikonsumsi sebagai obat herbal  tradisional maupun campuran dalam masakan. Konsumsi tanaman rimpang, merupakanupaya menjaga kesehatan, meningkatkan kekebalan tubuh/imunitas dan menjadi tuntutan pola hidup sehat.

Departemen Pengolahan Hasil Pertanian BBPP Ketindan telah mengembangkan olahan rimpang, yaitu sirup temulawak yang mengandung senyawa aktif yang berkhasiat bagi sel-sel dan organ tubuh dalam meningkatkan imunitasnya. Saat ini menjaga imunitas dalam tubuh sangat penting, karena munculnya kasus kesehatan massal yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19. Virus Corona yang telah menyebar keseluruh 192 negara di dunia tidak terkecuali Indonesia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Corona menginfeksi seseorang melalui dorplet ke sistem pernafasan dan mudah menular melalui kontak perorangan secara langsung.   Hal ini, tentunya membuat masyarakat Indonesia lebih waspada terhadap pencegahan COVID-19. Dan apabila kondisi tubuh kita sedang menurun maka kita harus banyak mengkonsumsi vitamin dan tidak melakukan aktifitas diluar rumah dalam waktu lama.  Dikarenakan virus Corona cenderung menginfeksi orang yang  memiliki imunitas sangat rendah. Maka dalam menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh kita, dapat dilakukan melalui mengkonsumsi olahan rimpang seperti sirup temulawak. 

Temulawak adalah tanaman asli Indonesia memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza. Sirup temulawak dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat yaitu temulawak, sereh, kayumanis, asam jawa, gula aren dan gula pasir. Pembuatannya mudah dilakukan dirumah dimulai dengan temulawak dan sereh disortasi, dikupas, dicuci dan diiris dengan diameter 2 mm. Selanjutnya campur temulawak, sereh, kayu manis, asam jawa, gula aren dan gula pasir menjadi satu menggunakan panci stainless stell sampai mendidih. Setelahitu, lakukan pendinginan, pengemasan dan sirup temulawak siap digunakan.

Dengan mengkonsumsi sirup temulawak memberikan manfaat  yang luar biasa bagi tubuh. Temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral. Kurkuminoid inilah yang berperan sebagai imunomodulator yaitu meningkatkan system imunitas tubuh. Tidak hanya itu, temulawak juga berfungsi sebagai anti peradangan, antivirus, anti jamur dan antioksidan yang membantu menghentikan pertumbuhan kanker.

Hal ini tentunya, menjadi bukti bahwa sektor pertanian, khususnya pengolahan  tanaman rimpang menjadi salah satu komoditas pengaman dalam menghadapi wabah Covid-19. Dengan sinergitas dari Kementerian Pertanian, BPPSDMP terhadap dukungannya kepada BBPP Ketindan dalam menjalankan tugas pokoknya mendukung serta optimisme petani menjadi bukti pertanian tidak berhenti dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik. SY/LNV/YNI