Begini Minat Berlatih Petani Kedelai Kabupaten Malang Ditengah Wabah Covid-19

udin abay | Jum'at, 03 April 2020 , 15:30:00 WIB

Swadayaonline.com - BPP Bantur merupakan salah satu lokasi Program Kostratani Propinsi Jawa Timur yang berada di Kabupaten Malang Selatan. Beberapa waktu yang lalu Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Malang bersama BBPP Ketindan melakukan kerjasama untuk menguatkan minat dan kompetensi belajar para petani tentang komoditas kedelai. Salah satu ikon atau julukan Kota Malang yang terkenal adalah Kota Tempe yang berbahan dasar kedelai. Tentu kerjasama dan kolaborasi kedua instansi tersebut didasarkan pada potensi dan pengembangan komoditas kedelai ke depan
Beberapa saat sebelum pelatihan tematik kedelai dimulai, wabah virus Covid-19 menjangkiti beberapa warga di Indonesia dan semakin hari kenaikan dari penularan wabah ini kian meningkat. Sehingga dalam upaya untuk pencegahan penularan agak tidak semakin tinggi, Presiden Joko Widodo menyampaikan melalui berbagai media agar “Belajar Dari Rumah, Bekerja Dari Rumah dan Beribadah Dirumah”. Dan oleh karena tersebut timbul kekhawatiran dari BBPP Ketindan dan Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Malang apakah pelaksanaan pelatihan tematik kedelai tetap diteruskan atau tidak dan bagaimana kondisi mental petani yang mengikuti pelatihan. Ternyata hal diluar dugaan, bahwa petani adalah pejuang tangguh yang biasa hidup dalam perjuangan sesungguhnya. Semua petani yang telah diundang untuk mengikuti pelatihan  hadir memenuhi kebutuhan haus ilmu tentang bagaimana cara meningkatkan produktivitas kedelai. Antusias, semangat tinggi dan luar biasa , partisipasi mereka dalam proses awal, tengah atau akhir pelatihan. 

Sebagaimana diketahui bahwa BPP adalah sentral pengembangan SDM pertanian  di tingkat kecamatan, sentral konsultasi agribisnis bagi petani, pusat data dasar pertanian, pusat ilmu pengetahuan dan teknologi terapan tentang pertanian, pusat jejaring agribisnis dan lainnya. Hal ini mengisyaratkan bahwa keberadaan BPP adalah rumah kedua bagi petani di tingkat kecamatan, maka jalinan silaturahmi antara petugas dengan petani adalah keniscayaan yang wajib dibangun sehingga seluruh program Kostratani yang digaungkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) era Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dapat dilaksanakan dan diimplementasikan dengan baik.Salah satu yang tengah dibangun dengan pelatihan teknis tematik kedelai adalah wujud nyata penguatan SDM pertanian khususnya petani kedelai.

Partisipasi aktif dari 30 peserta pelatihan memang patut dibanggakan. Walaupun di media massa telah diinformasikan bahwa Covid-19 tengah memasuki wilayah Indonesia, semangat mereka luar biasa, tidak terpengaruh oleh gempuran informasi Covid-19. Berbagai diskusi teknis ataupun non teknis berjalan dengan bagus dan informatif. Sebagaimana diketahui bahwa kedelai adalah tanaman subtropic yang berusaha diadaptasikan dengan wilayah tropis Indonesia. Tentu perlakuan ini membawa dampak akan banyak dan tingginya serangan hama dan penyakit yang bisa dialami oleh kedelai dan materi  tersebutlah yang diberikan oleh para fasilitator baik itu penyuluh, POPT atau praktisi. Seperti halnya seorang dokter harus tepat mendiaknosis penyakit, maka teknis dan metodologi pelatihan teknis tematik diharapkan mampu mengobati belum maksimalnya kompetensi atau kurangnya pengetahuan para petani terhadap budidaya kedelai. SY/NHD/YNI