LAIC Perluas Jaringan Pemasaran 50 Jenis Komoditas Sayuran Hingga Subang

udin abay | Minggu, 05 April 2020 , 19:01:00 WIB

Swadayaonline.com - Presiden Joko Widodo memberikan arahan ditengah pandemi Covid-19,  bahwa pertanian tetap harus berjalan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, merespon kebijakan itu dengan melakukan berbagai langkah strategis dengan berupaya terus mengoptimalkan SDM pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa segenap jajarannya tetap bekerja seperti biasa baik itu Work From Office (WFO) dan Work From Home (WFH) tentunya tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT BPPSDMP, bekerjasama dengan Taiwan Technical Mission dalam perpanjangan kerjasama 2 tahun di tahun 2020-2021 fokus pada kerjasama pengembangan pemasaran produk sayuran 1.890 alumni pelatihan. Selama ini pemasaran oleh Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC) sebagai pengelola Packing House BBPP Lembang, sudah merambah Kota Bandung dan Karawang dengan outlet yaitu Carrefour Transmart, Papaya, Borma, Hypermart, Prama, sebanyak 25 outlet dan kini memperluas pemasaran hingga Kabupaten Subang, yaitu ke As-Syifa Mart Boarding Shool. 

Sabtu (04/04/2020), menurut Direktur LAIC yang juga Widyaiswara BBPP Lembang sekaligus Counterpart kerjasama BBPP Lembang dan Taiwan Technical Mission, disela-sela persiapan loading barang dari Packing House yang telah terkemas dengan rapi oleh petugas di Packing House, akan mengirimkan sayuran ke As-Syifa Mart Kabupaten Subang. “perluasan pemasaran kami hingga ke Subang, harapannya kami juga bisa ke supermarket lain ataupun ke catering, karena kami menawarkan produk sayuran segar dari petani Lembang yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas produk yang terjamin”, ujar Dewi. “LAIC menyediakan lebih dari 50 item jenis sayuran dengan besaran 4 ton totalnya per bulan yang kami supply ke pasar modern yang telah bekerjasama dengan kami. Kami memperoleh sayuran tersebut dari 40% petani kontrak yang kami atur pola tanamnya sesuai perjanjian dan petani kerjasama alumni pelatihan yang telah kami latih selama kurun waktu 3 tahun terakhir dari tahun 2017-2019”, jelas Dewi. “Kedepannya kami yang masih merintis ini, menargetkan 60-80% produk berasal dari petani binaan”, tuturnya.

Berbagai sayuran tersebut diantaranya baby buncis, pakcoy, sawi, bawang daun, aneka cabai, jagung manis, kentang, paprika aneka warna merah kuning hijau, selada romaine, keriting, letucce head, kol, jeruk lemon, brokoli, kangkung dan bayam. SY/CHE