Perbanyak Benih Kedelai Biosoy, Balitbangtan Siap Dukung Produksi Pangan

udin abay | Selasa, 07 April 2020 , 16:56:00 WIB

Swadayaonline.com - Badan Peneitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tengah memperbanyak benih Kedelai Biosoy di lima provinsi, yakni Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan. Biosoy sendiri merupakan varietas unggul baru (VUB) rakitan Balitbangtan yang memiliki karakter biji besar dengan produktivitas mencapai 3,5 ton per hektar.

Menurut penanggungjawab lapangan perbanyakan benih biosoy, Dr Dodin Koswanudin, perbanyakan benih ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama adalah memproduksi benih dasar atau foundation seed (FS), sementara tahap kedua adalah memproduksi benih pokok atau stock seed (SS).

Dalam memproduksi benih dasar, masing-masing provinsi melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) menyiapkan lima hektar lahan dengan target produksi 6 ton benih dasar.

“Beberapa daerah sudah mulai tanam, bahkan Yogyakarta sudah menanam pada 9-17 Februari lalu. Namun Sulawesi Selatan baru akan menanam pada akhir April karena menyesuaikan jadwal panen padi di sana,” ujar Dodin di Kantor Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Bogor, Selasa (7/4/2020).

Lebih lanjut Peneliti Balitbangtan ini menjelaskan, benih yang telah dihasilkan nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung produksi pangan dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (AKABI).

“Kita tidak bisa lepas dari direktorat jendral teknis yang memiliki peta lahan, dan di sini kita akan support benihnya,” jelas Dodin.

Merujuk pada laporan dari masing-masing provinsi, kedelai biosoy yang ditanam menunjukan pertumbuhan yang maksimal. Di Jawa Tengah (Jateng), kedelai yang ditanam telah memasuki fase berbunga dengan daya tumbuh sekitar 97 persen.

“Meski intensitas hujan sedang tinggi, namun kondisi kedelai biosoy aman dan normal,” ungkap penanggungjawab perbanyakan benih biosoy Jateng, Dr Joko Triastono.

“Melihat pertumbuhan tanamannya seperti ini, Saya optimis calon benihnya nanti bisa mencapai dua ton sehingga ditotalin bisa lebih dari 6 ton per hektar,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Kepala Balitbangtan Dr Fadjry Djufry menyebutkan bahwa kedelai biosoy memiliki ukuran biji besar dan mirip dengan biji kedelai impor yang berbobot sekitar 20 gram per 100 biji. Dibandingkan dengan varietas yang pernah dilepas sebelumnya, kedelai biosoy memiliki produktivitas 14-18% lebih tinggi.

"Produksi benih biosoy terus diperbanyak dan sudah mulai didistribusikan ke petani-petani di Indonesia. Keberhasilan pengembangan kedelai biosoy diharapkan memberi dampak terhadap peningkatan produksi nasional kedelai menuju swadembada kedelai dan penghematan devisa nasional," jelas Fadjry. SY/HMSL