Panen Kedelai Teknologi Turiman Ditengah Covid-19

udin abay | Rabu, 08 April 2020 , 15:22:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjaga pasokan produksi tanaman pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.  Untuk mendukung hal tersebut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu tetap melaksanakan aktivitas panen komoditas kedelai dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Sejalan dengan arahan Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si, yaitu untuk menerapkan teknologi tanam alternatif guna mencapai target luas tanam kedelai tahun 2020, salah satunya melalui sistem tanam Tumpangsari Tanaman (Turiman) padi gogo, jagung, kedelai (Pajale), BPTP Balitbangtan Bengkulu menerapkan teknologi ini pada lahan displai seluas 3,5 Ha bekerjasama dengan Kelompok Tani Sumber Makmur 3 dan Tunas Harapan, Desa Lawang Agung, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma.

Penanggungjawab kegiatan, Yartiwi, SP., M.Ling menuturkan bahwa, petani dan tim kegiatan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol dalam rangka pencegahan wabah Covid 19, "Ditengah wabah covid, tentunya mobilisasi tim agak terhambat, akan tetapi kami tetap intensif dalam pendampingan. Kami memanfaatkan sarana media sosial seperti WhatApps, SMS, Facebook, dan Massenger untuk instruksi pelaksanaan kegiatan lapangan. Peneliti/penyuluh BPTP juga berkomunikasi dengan penyuluh pendamping yang selanjutnya disampaikan kepada petani," tutur beliau di ruang kerjanya, Senin (06/4/2020).

Budidaya menanam kedelai dan teknologi turiman merupakan pengalaman pertama bagi petani Desa Lawang Agung. Introduksi teknologi tersebut mampu meningkatkan minat petani untuk terus mengadopsi pada musim tanam selanjutnya karena benih kedelai Dena 1 yang telah dihasilkan pertumbuhan dan hasilnya sangat bagus. Dari hasil ubinan diperoleh rerata hasil panen kedelai mencapai 1.096 kg per hektar. 

"Melalui teknologi budidaya turiman ini, petani tidak hanya memperoleh hasil panen kedelai tetapi juga panen padi dan jagung", ungkap Kirman.

Secara teknis, turiman merupakan penanaman secara tumpang sari antara dua atau lebih jenis tanaman dilakukan pada satu areal lahan yang sama dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan, dengan jumlah populasi yang sama dengan cara modifikasi jarak tanam yaitu dengan metode pemadatan dan memperpendek jarak tanam.  Melalui turiman, lahan dapat dimaksimalkan dan produktivitas bisa ditingkatkan. SY/HMSL