Dorong Ketersediaan Pangan, Alumni Diklat BBPP Ketindan Lakukan Divesifikasi Olahan Hasil Ubi

udin abay | Sabtu, 11 April 2020 , 20:12:00 WIB

Swadayaonline.com - Pandemi Covid-19 ini sangat luar biasa dampaknya bagi aspek kehidupan kita. Namun “pertanian tidak boleh terhenti” terutama untuk melawan serangan ini. Sektor  pertanian yang menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Masalah pangan sangat utama dalam kondisi apapun” tegas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Hal ini dibuktikan dengan semangat para penyuluh pertanian dan petani yang berjuang menyediakan stok pangan, ini terlihat dengan maraknya panen di beberapa provinsi di Indonesia. Tidak hanya panen, petani alumni pelatihan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) ketindan mengerjakan aktifitas off farm yaitu mengolah hasil ubi kayu dan ubi jalar untuk peningkatan diversifikasi pangan dan pemantapan ketahanan pangan dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal, salah satunya adalah tanaman pangan yaitu ubi kayu dan ubi jalar.

Seiring hal tersebut, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Dedy Nursyam mengarahkan bahwa dalam mendukung program strategis Kementan, pentingnya regenerasi petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm akan tetapi mampu menuju ke off farm dengan pengawalan dan pendampingan penyuluh dalam pasca panen sehingga menghasilkan produk olahan yang memiliki nilai tambah dan daya saing hingga pengemasan yang menarik.

Indah, anggota kelompok Kencana Asri Desa Jambekumbu Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, mengaku bersyukur bisa mengikuti diklat pengolahan hasil ubi kayu dan ubi jalar, sangat bermanfaat karena selama ini ubi kayu setelah dipanen hanya dijual dengan harga murah. Ternyata dengan sentuhan teknologi tepat guna dari BBPP Ketindan dapat memanfaatkan ubi kayu dan ubi jalar yang selama ini dianggap komoditas marjinal bisa diolah menjadi aneka olahan seperti tepung, pati, mie, stik, brownies, kue kering, selai dan  es krim. 

Hal ini dibenarkan oleh Lili dan Zainul Hadi Sukanto sebagai penyuluh pendamping bahwa hasil diklat pengolahan hasil selain dapat meningkatkan nilai tambah pada ubi kayu dan ubi jalar, melalui penerapan teknologi tepat guna akan dapat menumbuhkan usaha – usaha skala mikro/rumah tangga, sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi keluargaselain dari kegiatan budidaya. 

Hal ini tentunya, menjadi bukti bahwa sektor pertanian, khususnya pengolahan  hasil menjadi salah satu komoditas pengaman dalam ketersediaan pangan menghadapi wabah Covid-19. Dengan sinergitas dan dukungan BBPP Ketindan dalam menjalankan tugas pokoknya mendukung BPPSDMP Kementerian Pertanian serta optimisme petani dan penyuluh pertanian menjadi bukti pasca panen komoditas pertanian tidak berhenti dalam menjamin ketersediaan pangan dengan diversifikasi olahan yang bergizi bagi masyarakat Indonesia. SY/LNA/YNI