Swadayaonline.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin akan mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Peningkatan komoditas pertanian pertanian bukan hanya pada hulunya saja, tetapi sampai hilirnya guna menambah nilai tambah pendapatan petani. Pengembangan produk hilirisasi diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga ekspor.

Hal tersebut juga diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nusyamsi meminta kepada penyuluh untuk mendampinginpetani dalam melakukan produk hilir atau produk jadi (produk olahan). "Dengan menghasilkan produk jadi, bisa menambah pendapatan petani apalagi bisa smapai diekspor", ujarnya.

Tepat ditengah pandemi virus corona ini, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi melalui Widyaiswara terus mengembangkan diri dengan melakukan inovasi yairu membuat sebuah minuman herbal alami "berwarna". Ditengah pandemi covid-19, minuman ini sangat bermanfaat karena mampu meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

Minuman herbal alamai "berwarna" dibuat dari bahan- bahan yang berasal dari tanaman obat seperti kunyit, lengkuas, secang dan jeruk nipis. Kepala BPP Jambi, Zahron Helmy mengapresiasi atas inovasi yang dilakukan tersebub. Dirinya berharap, kedepan minuman ini mendapatkan izin usaha dan bisa dijual dipasaran, sehingga dapat di nikmati oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Jambi.

"Produk herbal ini juga bisa kembangkan oleh petani khususnya petani milenial binaan BPP Jambi dan bisa menjadi produk ekspor. Kitanakan yerus dorong pengembangannya dan terus melakukan melakukan pendampingan, karena bila produk ini sudah banyak disukai masyarakat apalagi bisa ekspor, tentu akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani", ujar Zahron. SY/BDI/BPP JAMBI