Petani Blora Jadikan Waluh Sebagai Makanan Bergengsi

udin abay | Kamis, 28 Mei 2020 , 09:43:00 WIB

Swadayaonline.com - Bila kita mendengar kata Egg Roll terbayang renyahnya kudapan berbentuk semprong  lembut. Adalah Sri Harti, pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Annisa di Kecamatan  Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah yang mampu mengubah Waluh (labu kuning) menjadi makan olahan yang bergengsi. Tak hanya waluh, Sri pun memanfaatkan bahan baku pangan lokal lainnya seperti ubi ungu, kacang hijau dan pisang untuk dijadikan varian rasa egg roll buatannya. 

Waluh adalah bahan pangan berkarbohidrat, sehingga bisa berperan mensubstitusi penggunaan terigu bahkan mengenyangkan seperti nasi. Selain itu waluh juga mengandung protein  lemak, mineral dan Vitami C. Kandungan gizi yang diunggulkan dari waluh adalah betakaroten yang merupakan sumber vitamin A. Dengan keunggulan yang terkandung didalamnya membuat waluh  baik bagi tubuh.

Sri Hartati mengungkapkan bahwa awalnya hanya ingin membekali anak – anak panti asuhan dengan keterampilan untuk bekal mereka ketika lulus, tetapi tak disangka niat sederhana di tahun 2010 ini akhirnya berkembang dan mendapat dukungan dari Bupati Blora yang membuat  usahanya berkembang pesat dengan omzet yang terus meningkat.

“Bupati Blora selalu mendorong agar dinas dan instansi di Blora serta masyarakat bisa mengutamakan produk olahan yang dihasilkan warga Kabupaten Blora sendiri , “ ujar Sri. Kini omzet rata – rata per bulan mencapai 15 juta rupiah dengan jumlah produksi per bulan  500 – 1000 dus eggroll.

Untuk pemasaran, tak usah diragukan lagi. ia telah  merambah pasar diberbagai wilayah. Apalagi produknya sudah mendapatkan sertifikasi halal dan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blora ini bisa jadi jaminan bahwa produk tersebut aman.

Sri Harti  mendapat resep semprong waluh atau egg roll  dari Kelompok Wanita Tani (KWT) binaannya, saat Ia menjadi penyuluh pertanian.  Bahan baku waluh dia peroleh dari para petani di Cepu dan Randublatung, Kabupaten Blora. Kini Cepu tidak hanya dikenal sebagai Kota Minyak tetapi Egg Roll waluh sudah menjadi icon tambahan. 

Keberhasilan Sri Harti dalam mengolah dan menambah nilai dari waluh dan bahan pangan lainnya berupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam melaksanakan diversifikasi pangan.

Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Gerakan Ketahanan Pangan Nasional bahwa kita harus memaksimalkan peran pangan lokal  demi terwujudnya ketahanan pangan. Dan ini harus dimulai dari diri sendiri. Indonesia kaya akan beragam bahan pangan pokok. tak hanya sebatas padi, ada umbi-umbian dan juga labu, sagu serta lainnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan proses fotosintesis di Indonesia bisa berlangsung setiap saat karena sinar matahari berlimpah demikian pula dengan sumber air ada dimana – mana. Ini memberi peluang untuk bisa bertanam dan menghasilkan beragam pangan untuk ketahanan pangan, kondisi dimana pangan bisa diakses dengan mudah oleh semua masyarakat. Keragaman pangan lokal bisa mewujudkan ketahanan pangan melalui diversifikasi pangan. SY/NL